RSS

youtube: Naiko Chanel

click to generate your own textclick to generate your own textclick to generate your own textclick to generate your own textclick to generate your own textclick to generate your own textclick to generate your own textclick to generate your own textclick to generate your own textclick to generate your own textclick to generate your own textclick to generate your own textclick to generate your own textclick to generate your own textclick to generate your own text

Uji Nyali Hobi : Oprek Metro TV

Kemarin, lagi-lagi aku mencoba apa yang sebenarnya belum bisa kulakukan karena batas usiaku dan statusku sebagai mahasiswa. Tapi ya, kupikir dari pada menyia-nyiakan waktu lebih baik aku ikut aja kegiatan dari metro itu. 

Sebelumnya, aku tidak tahu apa yang sebenarnya diadakan oleh metro tv itu. Pas masuk ke ruangan juga udah selese presentasinya. "Kocak! Baru datang, eh udahan" Pikirku. Kemudian aku tanya pada teman se kos ku. 
"eh, jadi gimana cenah?" Kataku.
"Jadi kita langsung on cam" Jawabnya.
"On cam? maksudnya?" Aku balik bertanya. Karena aku bukan anak komunikasi, jadi aku kurang mengerti dengan apa yang ia maksud.
"Iya, kita nanti disuruh perkenalan di depan kamera pake bahasa inggris, kalo bisa bahasa asing lain, pake aja. Terus ada psikotesnya juga" Jelasnya.
"Oh, emang acara apa sih ini tuh?"
"Open recruitment"
"Hah?"
"Iya. Jadi buat yang mau kerja di metro"
Aku tertawa. 
"Ahahaha... eh, tapi nggak papa lah ya? Kita nyoba buat pengalaman aja. Atau kalo nggak buat magang" 
"Iya sih" Jawabnya.
 Aku kembali fokus pada selembar kertas yang diberikan oleh panitia. Disana tertera ada JDP (Jurnalist development Program), PDP (Production Development Program), Management dan lain sebagainya. 
Ah, nggak papa lah. Pilih JDP sajeuu.. Meski aku bukan anak komunikasi.

Beberapa menit kemudian, setelah mengotak-ngatik kameranya, wanita berambut pendek dengan pakaian biru itu mengambil mikropon lalu berbicara "Ayo, siapa yang mau jadi orang pertama" 
Aku terdiam, masih memikirkan apa saja yang harus ku bicarakan.
"Aku" Kata teteh berkacamata dengan baju biru muda, kacamata dan rambut diikat dibelakang. 
"Wuih, cocok nih setelannya buat jadi presenter" Pikirku.
aku memperhatikannya dari awal sampai akhir. Wuw, lumayan. Tapi kayaknya kurang PD dengan bahasa inggrisnya, jadi suaranya merendah. Tapi saat bicara bahasa indonesia, bagus kok. 

Sebelum aku maju, aku ingin melihat orang lain dulu. Dan berbagai macam ekspresi muncul disana. Ada orang yang selalu menggerak-gerakan tangannya ketika ia nervouse, ada juga yang malah suaranya kecil banget sampai harus diulang beberapa kali. Namun ada juga beberapa orang yang menghilangkan kegugupannya dengan wajah datar tanpa senyum. 
Sungguh indahnya dunia ini. berbagai ekspresi muncul :)

"Ah, mending sekarang aku maju" Kataku. 
akupun maju tepat kedepan kamera itu. Teteh berambut pendek itu mulai mengatur posisiku. Akupun menuruti apa yang ia katakan.  
"Harusnya kamu ikut stand up comedy" Katanya. Aku bingung. Kupikir, aku mau ikut tes jadi presenter bukan jadi komedian. Akupun tertawa kemudian menjawab "ya sih teh, kalo ada aku mau" Semua tertawa. 
"Iya ada tau! Ya udah ikutan deh ntar"  Katanya sambil mengatur posisiku. 
Setelah selesai, akupun mulai bicara dengan tiga bahasa. Inggris, Jepang, dan terakhir Indonesia. 
"Oke nay. Makasih" Katanya. 
"Hai, sama-sama teh" Kataku sembari berjalan, kembali ke tempat. Disana, aku berpikir emang aku lucu ya? Kenapa mereka tertawa.heuheu

***

to be continue

0 komentar:

Posting Komentar