RSS

youtube: Naiko Chanel

click to generate your own textclick to generate your own textclick to generate your own textclick to generate your own textclick to generate your own textclick to generate your own textclick to generate your own textclick to generate your own textclick to generate your own textclick to generate your own textclick to generate your own textclick to generate your own textclick to generate your own textclick to generate your own textclick to generate your own text

Dialog Hati

Berbicara tentang hati.. 
Terkadang aku bingung dengan hatiku sendiri. 
Perasaan yang membendung selama hampir 5 tahun ini ternyata sulit untuk tergantikan. Ia selalu menjadi grafik hidupku, yang terkadang naik dan turun. Meski tak pernah ada respon satu kalipun, grafik itu tetap berjalan tanpa kaki. 

Mencari sesuatu yang sebenarnya ia sendiri tak tahu. 
Menunggu sesuatu yang belum tentu yang ia tunggu itu menunggunya pula. 
Mencintai sesuatu yang belum tentu ia mencintainya.
Menyayangi sesuatu yang belum tentu juga ia menyayanginya.
Memikirkan sesuatu yang belum tentu juga ia memikirkannya. 
Menjadikannya semangat yang belum tentu juga ia menjadi penyemangatnya

Kembali kurenung, ternyata semua itu hampa. Tak ada pencerah yang menjadi titik terang dari semua perilakuku tersebut. 
Sesal? 
Tak pernah kusesali. Karena semua hanyalah hiasan hidup belaka. Semuanya menjadi indah karena keangkuhan pikiranku yang bersikukuh pada pendiriannya. 
Lelah?
Ya, lelah memang. Karena 5 tahun itu bukanlah waktu yang pendek. Melainkan panjang. Kehidupanku seluruhnya terfokuskan pada hal tersebut. Meski tak pernah kuprioritaskan fokus itu. Namun, alam bawah sadarku ternyata berkata lain. Ia selalu menjadi pembantai dari alam sadarku. 
Pernah , suatu hari aku berontak untuk menghapus semuanya. Namun, selalu dan selalu. Alam bawah sadarku menyerang pemberontakan tersebut. Bukan berarti aku kalah, aku hanya tak mampu menghapus semua yang telah diberikan Tuhan. 
Ganggu?
Tidak. Ia tidak pernah menggangguku kala aku menjadi bunga yang mekar di taman. Ia hanya mengganggu ketika aku layu. Bahkan ia mengganas ketika aku bukan lagi bunga yang layu, tapi (mungkin bisa dikatakan) bunga yang kering dan hampir mati.
Lantas? Kenapa masih terus mengingat? Sedang ia tak ingat.
Entahlah, akupun tak tahu sebabnya. Kadang ia pergi dan muncul tiba-tiba. Aku heran. Sungguh sangat heran. Sempat ku pergi mengelana ke dunianya sebentar, namun tak pernah ia muncul dihadapanku. Mungkin ia malu bertemu denganku. Karena aku bukanlah wanita yang suci lagi. Aku hanyalah wanita yang penuh dengan lumuran lumpur yang tak berperasa. Hmm.. Tapi yasudahlah. Semua plot telah diatur olehNya. Kita hanya bisa menjalaninya saja. 

20 Years Old

\

Yeay!!! "20th" 
Orang bilang, diumur ini, kita bakal banyak tantangan. Kita disuruh untuk berpikir lebih jauh tentang kehidupan kita di masa depan. Awalnya, agak serem juga sih. Karena dia juga pernah bilang, kalau diumur ini kita biasanya dihadapkan dengan pilihan yang begitu rumit. Karena pilihan tersebut akan menentukan laju jalan kehidupan kita di masa yang akan datang. 
Kupikir, serem juga ya kalau misalnya diumurku yang 20 tahun itu aku harus dipaksa untuk memikirkan tentang hal yang belum sempat kupikirkan sendiri. Hahaha... 
But, ternyata nggak menyeramkan juga kok sob! Memang sih, dengan bertambahnya usia, tantangan kita jadi lebih besar. Tapi, bukan berarti kita juga harus mengalah begitu saja. Karena disanalah kita belajar untuk menjadi dewasa seutuhnya. 

Kemarin, tepat 05 Juni 2013 usiaku genap menjadi 20th. 
Aku bersyukur, karena Tuhan masih memberikanku nikmat kehidupan yang begitu nyata. Sebulan setelah ulang tahunku, aku sempat mendapat kabar yang kurang menyenangkan. Orang tuaku ingin menjodohkanku dengan salah satu putra dari temannya. "Katanya" Ia memang sudah bekerja, usianya kurang lebih beda 2 tahun denganku. Aku sempat syok mendengar wacana tersebut. Tapi, kupikir, kenapa mesti takut. Toh belum tentu dia jodo kita kan? hahaha.. Akhirnya aku kembali bersikap seperti biasanya. 

tadaaaaa.... Dua hari setelah lebaran, aku kembali di syok-kan dengan kabar yang kurang menyenangkan lagi. Lagi-lagi ada seseorang selalu datang ke rumah, dan bibiku bilang dia menyukaiku. Wadah! Busyet dah. Sereeeeemmm.... 

Heuheuheu... Emang kampung kalii yaaa... Kalau ada wanita yang berumur 20th belum menikah itu biasanya dipandang agak remeh oleh mereka. Tapi, untunglah aku masih kuliah. Setidaknya ada alasan untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan mereka. Hahahaha

Ternyata, umur 20 tahun itu tidak menyeramkan juga. Aku malah bersyukur, karena diumurku yang 20 tersebut, banyak sekali perubahan yang menjadikanku lebih dekat dengan keluarga. 
Thanks honey...
Thanks semuanyaaaaaa.... 
I love my 20 years old. hihihi...
#KontroversiH***


"Life is a choice"


Ya, entah memilih untuk menjadi pribadi yang buruk? Menjadi sesosok makhluk yang disegani banyak orang? Menjadi apapun? Ya, itu adalah pilihan sendiri. Terserah mau jadi apapun. Karena kalian yang akan menjalaninya. 

Hari ini, aku memutuskan untuk tidak aktif di dunia kampus. Entah kenapa, rasanya tidak ada satu hal pun yang membuatku tertarik untuk terjun disana. Mungkin karena aku orangnya nggak mau berlanjut kalau misalnya kegiatan tersebut tidak memiliki energi positif buatku. Aku ngerasa, kalau misalnya aku terus bergelayut dalam kegiatan tersebut, mungkin aku hanya akan menyia-nyiakan waktu saja. Hmm... cukup sombong dan egois sih. Tapi kurasa, hidupku hari ini bukanlah untuk mencari kesenangan semata. Kini aku harus sudah menata hidup yang lebih baik. Dengan memanfaatkan waktu sebaik mungkin untuk hal-hal yang kurasa itu merupakan salah satu jalan menuju penggapaian citaku. 

Ya, fokusku hari ini bukanlah pada organisasi lagi. Tapi pada masyarakat sekitar dan pada mimpiku (Menjadi novelis internasional). 

Bagiku, diumurku yang ke-20 ini bukan lagi waktunya untuk berleha-leha dan bermain-main saja. Hari ini adalah waktunya untuk beraksi. Untuk pengabdianku pada masyarakat, aku memilih untuk aktif di kota kelahiranku sendiri. Ya, aku masuk ke departemen Advokasi, Divisi Pendidikan. Awalnya aku lebih memilih seni budaya dan pengembangan daerah, karena aku ingin mengembangkan kesenian daerah. Ingin melestarikan, mengembangkan hingga mengenalkannya ke dunia luar. Serta, akupun ingin mengembangkan daerah sendiri. Aku ingin membantu masyarakat untuk mengembangkan daerahnya masing-masing. Tapi, karena [mungkin] dari dulu aku lebih concern ke dunia pendidikan. Akhirnya mereka lebih mempercayaiku untuk bekerja di bidang pendidikan bag. advokasi. Hmm... Okelah, tak apa. Karena generasi yang hebat juga salah satunya berawal dari pendidikan yang hebat... 

Untuk menjadi novelis internasional, hari ini aku lebih fokus untuk mengedit kembali tulisan yang sempat ditolak kemarin. Meskipun hari ini aku memutuskan untuk tidak aktif lagi di komunitas kepenulisan, tapi aku bisa belajar sendiri. Belajar dari semua hal. Aku tak perlu lagi tips-tips, aku hanya butuh praktek. Sudah bosan aku dengan tips-tips menulis yang baik [yang selalu dipamerkan oleh mereka], aku hanya ingin praktek. Egois sih memang, tapi aku hanya ingin memanfaatkan waktuku saja. Aku tak ingin memikirkan hal-hal lain, selain dari jalan menuju impian ku. Cukup! Itu yang kupikir dan kujalani sekarang! Terserah orang lain mau menganggapku apa. Tapi yang jelas, diamku bukan berarti diam belaka. Tapi diamku adalah untuk mencapai mimpiku.

HIKMAH : Pembicara Hebat vs. Moderator Jelek


tadaaaaa,,, hola halooo... 
Lama juga nih nggak nulis di blog ini. Hmm... 


Dari kemarin-kemarin, sebenernya pengen banget sharing tentang pengalaman burukku sepanjang jadi moderator. Haha.. Tapi sayang, karena sibuk (Caileeee sok sibuk ya?haha), jadi setiap buka entri baru, pasti beberapa menit kemudian ditutup lagi. :D
Well, mumpung sekarang lagi nggak ada tugas. Aku mau cerita tentang pengalaman kemarin pas jadi moderator di acara seminar tentang dinamika pers, dan penulis lepasan.. 



Hah, ceritanya agak panjang sih. Tapi di ringkas aja ya? :)

Kemarin, tepat tanggal 14 September 2013, aku disuruh untuk menjadi moderator. Ya, karena nggak ada kerjaan. Okelah aku terima tawaran tersebut. Karena memang sebelumnya juga aku pernah jadi moderator di acara mereka. 
Sehari sebelumnya, panitia menjelaskan semua tentang acara yang akan diselenggarakan oleh mereka. Namun sayang, entah karena aku yang terlalu ego dalam membuat acara atau apa, tapi aku pikir kegiatan mereka terlalu melebar kemana-mana, tidak terfokus pada satu tujuan. Aku sempat memberikan masukan pada mereka, tapi apa daya, acaranya besok kan? dan semua pemateri sudah dihubungi sesuai dengan yang mereka inginkan. Ya sudahlah, tapi yang jelas aku senang. Karena aku mendapat kesempatan untuk bertemu langsung dengan Pak Bagir Manan (Mantan ketua Mahkamah Agung), Pak Rum Aly (Aktivis pers angkatan 60'n), Pak Daru Priyambodo (Tempo) dan Meutya Hafid (Pembaca berita Metro yang mendapat penghargaan dari Australia dan sekarang menjadi anggota DPR RI komisi I). 

Jum'at malamnya, tepat pukul 18.00 WIB salah satu panitia mengirimkan TOR nya. akupun mempelajari semuanya sampai larut malam. Demi kesuksesan acara mereka dan demi reputasiku sebagai moderator. 

And???? Tadaaaaammmm.... 
Hari berlalu terlalu cepat sekali. Tiba-tiba aku sudah ditelpon untuk segera hadir ke tempat acara. Meski hati agak kurang yakin bahwa semuanya sudah hadir, tapi apa boleh buat, yaaaa... berusaha bersikap profesionalis lah. hihihi... 
Setibanya ditempat acara, tak ada orang yang mendekatiku -karena mereka memang belum mengenaliku, kecuali panitia acara sebelumnya-, well, akhirnya aku berusaha untuk mendekati salah satu dari panitia, kemudian mereka menyambut dan langsung menceritakan mekanisme acara yang akan diselenggarakan sekarang. Dijadwal, acara akan dimulai pada pukul 09.30 WIB. Namun, ternyata beberapa pengisi acara belum datang. -yeah, nunggulah kami- Sampai sekitar pukul 10.00 WIB ternyta belum lengkap, tapi kita tidak mungkin mengulur waktu hanya karena satu pemateri belum datang. Akhirnya, panitia memutuskan untuk langsung membuka acara tersebut. 
KAGET!!! Acaranya dibawa serius banget ama MC-nya. Para peserta pun kelihatannya seperti tegang. heuheu.. Tapi, setelah aku dipanggil untuk kedepan. aku berusaha untuk mencairkan suasana. Namun, entah kenapa, rasanya tak ada hal yang menarik yang menjadi bahan untuk mencairkan suasana mereka. Hadudududuhhhh.... Aku bingung. Mana panitia malah memanggil semua pemateri kedepan -tidak sesuai dengan kesepakatan sebelumnya-. 
Dan yang paling tidak menyenangkan adalah apa yang aku bahas tidak sama dengan apa yang teh Meutya bahas. kupikir, itu karena kesalahan dari pemberi TOR-nya. Buseeeettt.. sumpah deh, nggak ada pertanyaanku yang dijawab oleh teh Meutya. alhasil, buyarlah semua pikiran. heuheuheu
ngedadak bingung apa yang harus dibicarakan... 
Itu cerita singgatnya sih. 

Aaaaaaaarrrrrrrgggggh! Rasanya, itu adalah pengalaman terburukku selama aku menjadi moderator. 
But, hikmah yang bisa diambil adalah :
  1. Untuk menjadi seorang moderator yang hebat, kita tidak boleh terpaku pada TOR yang ada. Alhasil, ketika pembahasannya sama, kita bingung harus melakukan apa. 
  2. Perlu koordinasi yang intens antara panitia, pemateri juga moderator. Supaya tidak terjadi kesalahfahaman. Seperti kejadian diatas. 
  3. Jangan takut salah! Karena apa yang kamu takutkan itu bisa jadi malah terjadi pada diri kamu sendiri. 
  4. DAN YANG PENTING, JANGAN PERNAH PUTUS ASA! AHAHAHA MESKIPUN KEJADIAN KEMARIN SANGAT MEMALUKAN (KARENA BUKAN HANYA ANAK UNPAD SAJA, TAPI ADA ITB DLL). JADIKAN HAL TERSEBUT SEBAGAI PELAJARAN. KARENA TIDAK ADA ORANG YANG BERHASIL TANPA MELALUI KESAKITAN TERLEBIH DAHULU. 
  5. KEMBANGKAN LAGI PUBLIC SPEAKING-NYA!

Enlightenment-Hubungan Internasional Universitas Padjadjaran 2011


Hal yang Tak Bisa Dilupakan di SMA

Nunggu buka puasa, lihat-lihat buku biru berjudul "Memorial Book 2011". Hmm.. Jadi kangen guru-guru di SMA. 
Hal yang paling tidak bisa dilupakan sampai sekarang adalah :

  1. Nggak pernah keluar kelas kecuali laper!

    Kalau diingat-ingat pengen ketawa juga sih sebenarnya. hahahaha... Waktu kelas satu, aku masih meratapi nasib. Nggak mau masuk di sekolah tersebut. Maunya di SMAN 1 Garut. hihihi... Sampe-sampe males bergaul dengan yang lain coba. 
    Pertama kali masuk, tepatnya pas MOPD, aku selalu diantar oleh kakak kelas. Karena kebetulan ada kakak kelas yang sekamar denganku di pesantren. Hmm... Karena mereka biasanya berangkat siang, maka akupun berangkat siang. Dengan janji akan diantar sampai kelas oleh mereka. Hahahaha.... 

    Kata orang, pas pertama kali aku masuk ke kelas, tak pernah ada senyum yang terlintas di wajah. Pokoknya nggak ceria lah. Nah, aku itu keluar kelas kalau mau makan saja. Kalau nggak, diem aja di kelas. Saking malesnya. :D
    Hmm.. Kalau masih ada fotonya, pasti kelihatan culun banget banget bangeeeeeet....
    Soalnya temen kosku yang dulu pernah sekelas dari kelas satu sampai kelas tiga, selalu bilang kayak gitu. Ia selalu tertawa terbahak-bahak ketika menceritakan hal tersebut. 

    2. Ujug-ujug dicalonkeun jadi ketua OSIS

    Entah darimana ceritanya, tiba-tiba pas lagi duduk di depan kelas, ada anak MPK yang lagi sosialisasi buat calon ketua OSIS. Terus karena kebetulan aku dan Tissa (Teman kelas) termasuk pengurus IPMA (Ikatan Pelajar Masjid Nur atta'lim), anak MPK tersebut minta perwakilan calon dari organisasi tersebut. Eh, dasar... Temenku yang satu ini tiba-tiba nyeletuk "Ini teh, dia aja yang jadi calon dari kami" 
    buset dah. Aku udah nolak beberapa kali. Tapi dia tetep nyalonin aku cobaaaaa.... Haha 
    Nggak kebayang kan, dari yang awalnya diem banget (waktu kelas satu), tiba-tiba kelas dua dijadikan calon ketua OSIS. hahaha... Ya panteslah kalah! wkwkwkwk... 
    Awalnya ada 10 kandidat calon Ketua OSIS tersebut, tapi diseleksi lagi. Yang lolos itu, Lusi (sebagai perwakilan dari kelas IPS), Insan Kamil (perwakilan dari kelas IPA), dan aku dari kelas bahasa. HAHAHA
    Sumpah! Pengen ketawa banget. Akhirnya, aku menjabat jadi Ketua 1, Lusi Ketua Umum, dan Insan Ketua 2. 
    Hmm.. Tapi lumayan lah. Dari sana aku kan jadi dikenal oleh semua guru. Dan alhamdulillah bisa dekat dengan mereka sampai sekarang. 

    3. Debat dengan guru Agama sampe NANGIS!!!

    wow! Serem juga kali ya? ahahaha... Ceritanya, kami harus mengiri buku Ramadhan. Nah, nah, nah, aku nggak ngisi beberapa kolom baca Qur'an. Alasannya adalah karena haid. Tapi, karena kami berbeda faham. Alhasil kami berdebat. Tak ada satu temanpun yang membantu aku. Mereka hanya terdiam. Tak ada kata. Mereka tertunduk. Aku sampai nangis membela diriku sendiri. 
    Ya, gimana nggak nangislah. Orang aku sampai dibilang sesatlah, inilah, itulah. Ampuuuuun! Baru pertama kali deh dapet guru se-spesial ini. 
    Setelah itu, aku nggak pernah mau ngomong lagi dihadapan guru tersebut. Ia pun heran melihat aku yang awalnya aktif di kelas, kini tidak berkicau sama sekali. Waktu diabsenpun aku tidak menjawab. Karena jelas, ia pasti tahu padaku. Dan aku tidak perlu menjawabnya. Terlanjur sakit hati. Tak peduli nilai apapun yang akan diberikan padaku. 
    Pernah ia bertanya padaku kenapa aku bersikap seperti itu padanya, tapi aku tidak menjawabnya. 

    Hadaaaaah! DAsar ya! Kalau dipikir, aku kasar juga ya sama guru. hihihi Abisnya baru nemu sih guru yang fanatik sama muridnya. heuheuheu

    4. Berantem dengan temen sebangku gara-gara aku nggak ngasih informasi beasiswa padanya. haha

    5. Nangis dikelas -menggegerkan teman-teman- karena aku tidak bisa mengikuti seleksi masuk PTN dengan cara PMDK atau SNMPTN Undangan. Tapi untungnya ada guru yang baik hati dan memperjuangkan aku supaya bisa ikut seleksi tersebut. hohohoho... Malu sih sebenarnya, tapi dia yang nawarin diri untuk menyelesaikan semua urusanku tersebut. 

    6. Dapet nilai 35 di pelajaran olahraga

    7. Ada 2 guru yang nggak percaya dan nggak yakin kalau aku bisa masuk HI

    masih ingatlah itu mah. Sakit hati juga sih sebenarnya. Mereka kayak yang nggak percaya aku bakalan bisa masuk ke jurusan tersebut. Mereka malah membanggakan anak-anaknya yang sudah bisa ngomong bahasa inggris sejak SMA. Hmm... 
    Tapi ternyata Alloh sayang sama aku. Aku berhasil menembus HI UNPAD. Darisana, aku bersyukur sekali. Ya setidaknya aku bisa menghapus ketidak percayaan mereka terhadapku. 
    Alhamdulillah, dari sana. Mereka percaya padaku dan memberikan selamat juga. Haaaaaa kangen jugaaaaaaaa


    Hmm.. apa lagi ya?
    Banyak lah pokoknya. sumpah kangen kangeeeeeeen banget sama semua guru di sekolah. 
    Heuuuu... Semoga aku bisa dipertemukan kembali dengan mereka. Amiiin....
    Pokoknya hari libur sekarang, pulang deh. Kangennya udah kangen beraaaat. Udah hampir setahun nggak kesana lagi. -_-



Jadi, Setuju atau Tidak?

Hmm.. Greget juga kalo denger dua kata tersebut. 
Pasalnya, kini beberapa ormas sibuk mencari taktik gimana caranya supaya ajang tersebut dibatalkan. 

Kalau dilihat dari agama, menampilkan aurat itu memang tidak boleh. Okelah, kalau misalnya ada yang menolak dengan berdasarkan hal tersebut.
But, Sumpah! Betapa tersentaknya hati ketika membaca tulisan salah satu pegawai MNC yang menyaksikan langsung kejadian demo yang dilakukan oleh FPI (Lihat :Opini dari Saksi Mata Mengenai Demonstrasi Sebagian Ormas Islam Terhadap MNC Group). Terus, pengen ketawa juga ketika baca “Acara Miss-missan di Indonesia sekarang memang tidak memakai bikini, katanya memakai kebaya, masa iya Miss-missan tersebut memakai kebaya, miss world kok pake kebaya, di mana2 miss world itu pakai bikini!”. 
Aku pikir, "Jadi maksudnya apa gitu?" 
Kalau ucapannya kayak gitu, berarti setuju kalau misalnya Miss World itu pakai Bikini. hihihi... Justru kalau menurut aku baguslah. Ada perbedaan. Nggak selalu harus pake bikini. 

Dibatalkan atau tidak? Kalo aku pikir sih, kenapa juga harus dibatalkan. Toh tidak pakai bikini kan? Malah pakai kebaya. Heu! Emang sih ya, kalau misalnya kita lihat dari segi agama, ya itu memang aurat. Tapi apa kita juga harus membiarkan negara kita tetap seperti ini? Okelah ya, kalau misalnya ada yang bilang "Ngapain mikirin negara, negara juga nggak mikirin kita". But, heloooo.... Stop thinking like that! Sampai kapan kita akan acuh terhadap negara kita? Siapa yang akan memperbaiki negara kita kalau misalnya kita terus beranggapan seperti itu. 

Oke, balik ke permasalah penyelenggaraan Miss World 2013 di Indonesia. 

Menurut aku, dengan diadakannya Miss World 2013 di Indonesia, Indonesia setidaknya akan dikenal oleh masyarakat global. Kalo dulu, ketika orang luar ditanya mau liburan kemana, jawabnya ke Bali -bukan Indonesia-. Maka sekarang jawabnya akan ke Indonesia. Karena Bali itu ada di Indonesia. heuheuheu 
Selain itu, Miss World tersebut juga akan membantu Indonesia untuk mempromosikan kebudayaannya. Karena ajang tersebut, sekarang memakai kebaya kan? Ya, siapa tahu, dengan para Miss dari berbagai negara ini memakai kebaya, ada banyak wisatawan asing yang ingin berkunjung ke negara kita untuk mencari kebaya atau sekedar bermain menjelajah Indonesia. 

Hmm, terserahlah ya,  kalian mau menolak atau menyetujui. Yang jelas, ada positif dan negatifnya disana. Kalaupun kalian mau menolak, please, menolaklah dengan halus. Apalagi ormas Islam. Jangan permalukan Islam seperti itu. Kami yang tidak melakukannya pun jadi ikut terbawa. 

Evaluasi Target Semester 4

September.

Hmm.. Semangat baru untuk mengawali perkuliahan.
Nampaknya sekarang jauh terlihat berbeda jika dibandingkan dengan semester-semester sebelumnya. Sekarang aku merasa ada satu hal yang memberikan semangat padaku. Ntah apa itu. Yang jelas semua serasa berubah.

Evaluasi semester kemarin :
Hmm... Dari beberapa target yang aku pasang di depan meja belajarku, yang berhasil aku raih hanya beberapa saja. Kupikir, itu semua terjadi karena aku yang masih banyak berleha-leha dalam mengerjakan semuanya. Sehingga tak ada satu hasil membanggakan yang diraih.
Untuk IP, yaaa... Lumayanlah lebih meningkat dibandingkan dengan semester sebelumnya. Meskipun tidak terlalu banyak. Tapi setidaknya melebihi dari target yang kupasang kemarin. :)
Buku masih belum bisa diterbitkan, karena masih banyak kekurangan. Kenapa gitu? Karena editingnya kurang. Alhasil masih banyak yang kurang sempurna.
Ya, intinya itu sih. Kemarin itu masih males-malesan untuk belajar, males baca, banyak menunda-nunda tugas, keseringan SKS. heuheuheu

Tapi tak apalah. Yang lalu biarlah berlalu. Yang penting untuk semester ini harus lebih baik dari pada semester sebelumnya.

Target untuk semester ini tak banyak. Hanya peningkatan nilai IPK sama buku terbit. Ya, just that. Semoga di semester 5 ini dapet ilmu yang lebih bermanfaat.