RSS

youtube: Naiko Chanel

click to generate your own textclick to generate your own textclick to generate your own textclick to generate your own textclick to generate your own textclick to generate your own textclick to generate your own textclick to generate your own textclick to generate your own textclick to generate your own textclick to generate your own textclick to generate your own textclick to generate your own textclick to generate your own textclick to generate your own text

The Romance and Hikmahnya

Wow, is great!
Air di kosan ternyata mati selama 3 hari, dan hari ini sudah kembali seperti biasanya deh.hehe Alhamdulillah......
Hmm.. Sobat, gara-gara tak ada air. Aku belum nyuci baju buat besok kuliah. Tapi untung persiapan bajuku masih ada, jadi masih bisalah untuk satu atau dua hari mah.he
Nah, weekend kali ini aku gunakan untuk membaca buku. Ya, sekedar hiburanlah. Kemarin kan aku baca bukunya mbak Asma Nadia, dkk. Kemarin, hari sabtunya aku melahap buku kang abik dengan nikmatnya. Judulnya yaitu "The Romance" Edisi Novel Dalam Mihrab Cinta. 

Hmm... Sejak dulu, aku memang suka sekali dengan tulisan-tulisan kang Abik dan bang Fuadi. Kang Abik itu sangat hebat dalam masalah penokohan, kemudian pandai menempatkan nasihat-nasihat kedalam tulisannya, dan mampu membuat penulis tenggelam dalam novel itu. Hingga pada saat ceritanya lucu, pasti tertawa sendiri. kemudian kalau tulisannya sedih, pasti juga ikut nangis.heuheuheu (I love kang Abik lah, pokona mah). 
Nah, nah... begitupun dengan novel yang satu ini. Baru saja beberapa bab saya baca, saya sudah tenggelam dalam cerita itu dan ikut merasakan apa yang para tokoh rasakan. Kemudian akupun kadang tersenyum karena melihat alias membaca tokoh Zizi alias Jidna Ilma yang selalu percaya pada Syamsul. Kemudian aku terkagum dengan semangat belajar Syamsul yang sangat menggebu namun akhirnya diujilah kesabarannya oleh Tuhan dengan fitnah yang diberikan Burhan.
Tak jarang, tokoh-tokoh yang dimunculkan oleh kang abik ini menjadi seperti seseorang yang nyata yang mampu menyihir para pembacanya supaya ingin menjadi sosok seperti mereka.
Ya lahhh pokoknya semua ceritanya itu mempunyai hikmah yang begitu dalam....
Hingga terngiang-ngiang terus ditelingaku. 
Sepanjang perjalanan menuju Padalarang, Bandung. Aku teringat akan sifat tokoh utama dalam cerita ini. Kemudian tiba-tiba pikiranku melayang mencari sosok orang yang tampangnya seperti dia. Alhasil, pencaharianpun ternyata berhasil. Terbayang sesosok manusia berambut pendek, tinggi, tak terlalu gemuk juga tak terlalu kurus, wajahnya sedikit bulat, berkulit sawo matang,  matanya seperti...... dan bla bla bla.
Tiba-tiba terbesit rasa rindu yang dalam padanya. 
Ahahaha... dasarrr.... (sssssstttttt).

Hmm.. next deh.
Setibanya di Padalarang, kami pun mencari rumah salah satu teman yang sudah kuanggap sebagai keluargaku. Nah, hari ini kebetulan orang tuanya sedang mengadakan syukuran (Walimatussafar). Karena mereka akan segera berangkat ke mekkah untuk menunaikan rukun islamnya yang ke lima. Hmm... betapa senangnya hati ini, ternyata keluarganya cukup welcome dengan keadaan kami. Bahkan mereka pun tak segan untuk menyuruh kami. Tapi ada satu hal yang mengganjal dihati, rasanya ayahnya itu mirip sekali dengan kakekku. Hingga membuatku nyaman, setiap kali kudekat dengannya. Serasa seperti kakek sendiri. Tapi setelah beberapa jam, tiba-tiba hatiku bergetar. Aku merasa ingin segera pulang ke rumah alias kosan. Karena semakin lama aku berada disini semakin kangen aku pada kakekku.

Setelah acara selesai, akhirnya aku memutuskan untuk pamit pada mereka. Lagian besok aku masuk kuliah pagi. Jadi aku harus segera pulang. 
Dan ternyata, di perjalanan menuju kosan. Aku telah menemui beberapa palajaran yang berharga yang diberikan oleh mereka. Tak lepas, semua ini juga berkat tulisan kang abik ini. Setelah menbacanya, aku semakin yakin bahwa aku harus selalu menjadikan semua hal yang terjadi ini sebagai pengalaman yang sangat berharga dan berguna bagi masa depan.