RSS

youtube: Naiko Chanel

click to generate your own textclick to generate your own textclick to generate your own textclick to generate your own textclick to generate your own textclick to generate your own textclick to generate your own textclick to generate your own textclick to generate your own textclick to generate your own textclick to generate your own textclick to generate your own textclick to generate your own textclick to generate your own textclick to generate your own text

Ketika orang lain sibuk mencalonkan diri untuk menjadi presiden, aku???

Hehe, 
pertanyaan tersebut muncul ketika aku melihat teman-teman seperjuanganku sibuk mencalonkan diri untuk menjadi presiden. 
Presiden?
Ya, presiden. Presiden KEMA, presiden FPIK, presiden keperawatan dan ada pula yang sedang bersibuk ria mencari dorongan dengan meminjam KTM untuk mendukung salah satu temannya maju ke pilpres KEMA UNPAD. Hehe, sungguh berwarna-warni hidup ini. 
Hmm.. Aku bangga punya sahabat seperti mereka. Kupikir, mereka memang bekerja keras dan bersungguh-sungguh dalam setiap aktivitasnya. Sedang aku? Sekarang aku sudah tidak tertarik lagi untuk terjun di dunia kampus alias menjadi aktivis kampus. Hari ini aku hanya menjadi mahasiswi biasa yang kerjanya pulang pergi kampus saja. Tidak lebih. 
Paling aku fokus dengan target semesterku sekarang. (Hmm.. Udah aku kasih tahu belum ya? Tapi aku tulis ulang deh, he). Target semester ini adalah :
1. PKM Lolos
2. Edit Novel Beres
3. IPK Naik
4. SE to Malay
Yah, cuma itu. Itu adalah fokus utamanya. Sekarang, aku lagi mempersiapkan karya tulis ilmiah untuk seleksi student exchange ke Malaysia. Yaaaa, kupikir, novelku bisa diselesaikan secara sempurna dengan lulus dalam kegiatan SE ini. Aku ingin sekali menghadiahkan novel pertamaku ini untuk diriku sendiri yang sudah bersusah payah, bertahan, dan selalu berani menghadapi rintangan apapun demi masa depan yang cerah. Meskipun aku harus berontak. Tak apalah. Selama berontakku adalah berontak positif. :)
Awalnya, dalam target tersebut ada Puisi Esay. Hanya saja, kemarin waktunya bentrok. Dan aku harus melepaskan satu pilihan. Ya, antara PKM ataukah puisi esay. Hingga akhirnya, kumemutuskan untuk mengambil PKM dan melepaskan puisi esay. :'( (Ya, hidup memang selalu ada pilihan. couse live is a choice)... 
Ha~i, disamping itu,, aku juga sedang mempersiapkan diri untuk mengikuti tes beasiswa S2 di Jepang. Hmm, aku ingin sekali pergi ke negeri sakura tersebut. Kali ini, takkan kulepaskan lagi kesempatannya. Aku akan berusaha keras untuk mendapatkannya. :')
Tak peduli dengan apa yang dikatakan orang lain padaku. Yang jelas, "nothing impossible in this world!" Ya kan?
Yosh! 
Semangat!!!
Tidak ada yang telat... Semuanya bisa dilakukan mulai dari hari ini. Atau tidak sama sekali?? Ya, semua pilihan ada ditanganku. hahaha
Semangat yang pudar kini telah membara kembali. Thanks for all. Thanks for the people who's give me some spirit today, tomorrow, and for a thousand years again and for a thousand years more. although its a illusion, but i just can say thank you very much.. You are my friend. you are my real friend. Even you are my illusion, I always make you like a real. Once more, I want to say thank you very much :')

yosh!!

Hmm.. Wellcome Muharram. "Twenty nine my age" . 
#Eh, salah. Kenapa jadi my age ya? hahah
Dasar, nggak tau kenapa nih, langsung kepikiran twenty nine my age. hehe (nyengir sendiri di kosan). 


Hmm.. Sabtu pagi. Seperti biasa, aku sendiri di kosan. Teman kamarku pulang dari hari kamis, tetangga kamarku juga mudik ke Tasik, kemarin. Heuheu.. Tinggallah diriku seorang (caileee lebay. haha). 
Hmm.. Ntah kenapa, hari ini semangatku sangat meledak. Tapi anehnya, males beres-beres. hahaha Pengennya duduk, diem, ngerjain sesuatu yang berhubungan dengan nulis. Ya, salah satunya ngedit tulisanku kemarin dan ngeblog kali ya? he. 
But, guys! Hari ini aku kangen berat ama pesantren. Pasalnya, sekolah yang ada dipinggir kosanku sedang mengadakan perlombaan dalam rangka menyambut bulan Muharram. Hmm.. Aku jadi inget masa SMP dan SMA ku dulu. 
dulu aku aktif banget dalam berbagai kegiatan. Biasanya, di pesantren juga sering ada lomba-lomba untuk memperingati tahun baru Islam ini. Ada lomba kaligrafi, murrotal, cerdas cermat, pidato, batsul kutub, shalawat dan lain sebagainya. Nah, biasanya, aku ikut murrotal, kaligrafi, cerdas cermat, batsul kutub, sama shalawat. hehe.. 
Rasanya seneng banget (gitu) kalo ikut semuanya. Masalah menang atau kalah, aku nggak peduli. Yang penting aku bisa melatih diriku di depan umum. Ya, itung-itung belajar public speaking lah. Biar nggak terlalu gemeter amat. 

Berbeda dengan dulu, sekarang aku hanya bisa duduk diam di kosan dan merenungkannya sendiri. Tanpa teman. Diluar, aku mendengar MC memandu acara dengan bahasa arab. Wow, Its really really cool. Semuanya pake bahasa Arab. Lah, aku? bisanya bahasa apa ya? hehe.. Meskipun aku berasal dari pesantren, aku hanya bisa dasarnya saja. Maklum, dulu aku nggak sungguh-sungguh belajarnya. Dan baru sekaranglah aku ingin kembali ke pesantren untuk belajar sungguh-sungguh. Karena kupikir, memang kedua ilmu itu harus kita gapai biar seimbang. 

Kalaulah kalian tahu, karena ketidakseimbanganku, sekarang aku berubah. Mungkin sebagian orang yang kenal akupun akan tercengang melihatku (haha hiperbola). Soalnya, kenapa aku bisa seperti ini? Karena..... 
ehm... ehm,,,, sesuatu yang membuatku ingin melakukan seperti ini. Aku ingin membuat semua orang benci padaku. Aku ingin membuktikan bahwa mereka hanya melihat dari covernya saja. tidak dari isinya juga. heuheu.. Dan akupun sedikit berpikir radikal. Tapi, tidak akan kuceritakan di blog ini. Aku hanya menceritakan semuanya dalam novelku saja. Aku ingin mengabadikan semua sejarah perjalanan hidupku disana. Semua yang baik dan buruknya ada disana. Aku ingin semua orang tahu dan mengambil hikmah dari perjalananku itu. Aku ingin ia tahu juga alasan kenapa aku menuliskan sejarahku sendiri. 
Yeay, whatever you say. But, i always like that. Becouse, I'm really really want to make you hate me! 
#you! who make me hate my self. 
And You! Who making me like this!

Inspirasi Lagu


Nyanyi lagi Aaaaaahhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh........................

Aku memang belum beruntung
untuk menjatuhkan hatimu
aku masih belum beruntung
namun tinggi harapanku
tuk hidup berdua denganmu
aku sempurna denganmu
kuingin habiskan sisa umurku
tuhan, jadikanlah dia jodohku
hanya dia yang membuat aku terpukau

Aku sungguh sangat bermimpi
untuk mendampingi hatimu
aku masih terus bermimpi 
sangat besar harapanku
tuk hidup berdua denganmu
aku sempurna denganmu
kuingin habiskan sisa umurku
tuhan, jadikanlah dia jodohku
hanya dia yang membuat aku terpukau

denganmu aku sempurna
denganmu kuingin habiskan sisa umurku
tuhan, jadikanlah dia jodohku
hanya dia yang membuat 

denganmu aku sempurna
denganmu kuingin habiskan sisa umurku 
tuhan, jadikanlah dia jodohku
hanya dia yang membuat.... 
hanya dia yang membuat..... 
aku terpukau....

hihihi.. asli lah, lagu ini bikin galau banget. 
Inget masa dulu (atau mungkin sampai sekarang kali ya?hahaha), terkadang pikiran bawah sadarku masih memunculkan wajahnya, padahal aku tak pernah sama sekali berpikir tentang dia.. ahaha bisa dibilang lebay loh, tapi ini memang terjadi! asli! banget! beud beud beud!

Yaudahlah ya,,, ngapain juga mikirin ini. mending nyanyi lagi :P

When I need you
Just close my eyes and I'm with you
And all that I so want to give you
It's only a heart beat away

When I need love
I hold out my hands and I touch love
I never knew there was so much love
Keeping me warm night and day

Miles and miles of empty space in between us
A telephone can't take the place of your smile
But you know I wont be traveling for ever
It's cold out, but hold out and do like I do

When I need you
Just close my eyes and I'm with you
And all that I so want to give you babe
It's only a heartbeat away

It's not easy when the road is your driver
Honey, that's a heavy load that we bear
But you know I won't be traveling a lifetime
It's cold out but hold out and do like I do
Oh I need you

When I need you
I hold out my hands and I touch love
I never knew there was so much love
Keeping me warm night and day

When I need you
Just close my eyes and I'm with you
And all that I so want to give you
It's only a heart beat away

 eh, hahaha... Dasar nih. kok lagu dalam list mp3 nya galau-galau ya... hahaha
puter yang lain deh. ... 
Sebenernya lagu-lagu ini bisa kujadikan tulisan juga kali ya? Nyambungin cerita kehidupan bareng ama lagunya. idiiiihhh gokil kayaknya. Oke deh, kayaknya nyanyinya udah dulu. Sekarang aku mau ngedit novel lagi dan nambahin dengan yang lebih kece deh... 
Tunggu yaaaa... Semoga novelnya bisa terbit, hingga menjadi inspirasi bagi mereka yang merasakannya. #Eh... :D

Hari ini aku tersenyum

Hari ini aku tersenyum, 
pada mereka yang mendambakan senyumanku. 
Bukan mereka yang membuang senyumku. 

Hari ini aku tersenyum, 
membuang sejuta rasa yang pernah singgah didada. 
Bukan kumenyerah, ataupun menerima saja
Tapi karena ku menguat, dan semakin menguat

Semakin hari, umurku semakin berkurang
Hidupku semakin terjal
diantara dua tikungan
yang memaksa dipilih tak karuan

Hari ini aku tersenyum, 
melepas semua rasa gejolak jiwa
melepas semua rasa penghancur jiwa
melepas semua rasa emosi jiwa

Hari ini aku tersenyum
demi matahari yang tak pernah lelah
menemani dan menerangi setiap hariku

Hari ini aku tersenyum
bukan senyum pada masa lampau
namun pada masa yang akan datang

Hari ini aku tersenyum
berharap apa yang diharap
kan tiba dengan senyuman

Stress Edition

Minggu-minggu paling stres. hututututuuuu...
Udah mah tugas numpuknya nggak terkira, eh ditambah masalah keluarga yang sangat menyebalkan. Dan? masih saja, aku dianggap seperti anak kecil yang baru lahir kemarin. 

Aku sebenarnya kesal dengan hidup seperti ini. Tapi ya, apa boleh buat. Mungkin ini sudah jalan yang terbaik untukku. Jalan yang paling baik (bahkan) mungkin menurutNya, supaya aku berubah menjadi manusia yang kuat. Tidak lemah. Bukan cewe lemah. Yang selemah-lemahnya. (Edaaaaannn.... hahaha). 

Kemarin, aku kembali berseteru dengan ayahku. Masalhnya sepele sih, tapi ya, namanya orang tua. Tak pernah ingin mengalah dengan anaknya. Selalu saja menganggap bahwa ia adalah yang paling bener. Hmm.. tingkat emosiku rupanya tak bisa ditahan lagi, ditambah dengan desakan dari berbagai pihak yang membuatku bertingkah seperti ini. Aku tak peduli orang tuaku mau menganggap aku anak apa, yang jelas aku hanya berusaha meluruskan kembali pemikiran mereka yang terkadang melenceng tak tentu arah. 
Kupikir, aku memang telah berdosa, karena melawan orang tuaku. tapi disatu sisi aku juga berpikir bahwa aku tidak mungkin membiarkan keluargaku berantakan. Apalagi citra keluargaku dimata orang lain sangatlah bagus, masa dengan masalah seperti ini jatuh hingga menembus tanah atau bahkan hal yang paling dalam di bumi ini. 

Hari ini, entah pada siapa kumengadu. Kejadian cekcok kemarin dengan ayahku sungguh sangat membuat hati pilu. Bahkan kepalaku sampai sekarang masih sakit. Aku memang anak kecil, tapi pikiranku bukan anak kecil lagi bahkan umurku bukanlah anak kecil lagi. ... 

Arrrggghhh... Semakin bertambah umur, rasanya hidup ini semakin banyak tantangannya. Bahkan belum cukup untuk membuktikan bahwa aku bukanlah anak kecil lagi. belum cukup untuk membuktikan bahwa aku sudah dewasa. belum cukup untuk membuktikan bahwa aku bukanlah anak yang baru lahir kemarin. aku bingung.  

hmm.. tapi yasudahlah. hidup memang untuk dinikmati. hidup bahkan untuk dipelajari. 

Hari-hari yang Melelahkan

Hola hola, halooo teman-teman!
Huuuhhh,,, sungguh hari-hari yang melelahkan. Seminggu ini, tak pernah berhenti jariku untuk bernari diatas keyboard. Meskipun kurasa semuanya itu sudah sangat melelahkan. Tapi harus selesai, karena beberapa diantaranya adalah tugas UTS. Dan, hari yang paling (diantara paling) melelahkan adalah hari kemarin. Pasalnya, aku mengerjakan 3 tugas dalam satu hari. Yang satu, tugas UTS Politik Dunia 2, nulis esay 1500 kata. Kemudian untuk tugas UTS globalisasi, nulis makalah 3000 kata. heuheu... Salahnya nggak dikerjain sebelumnya sih, karena banyak sekali tugas lainnya yang juga numpuk. Mulai dari ngajar, mempersiapkan bahan untuk ajaran mereka, pulang-pergi Garut, buat SOP beasiswa dan juga PKM. heuuuuu.... 
Sebenarnya udah pengen nangis sih. Apalagi, kemarin itu proposal PKM-nya belum dapet tanda tangan dari WR bagian kemahasiswaan. Akhirnya aku harus bulak-balik ke rektorat untuk minta tanda tangan. Sampe-sampe bapaknya bosen lihat wajahku yang lagi-lagi nongol dengan alasan "mau ke kemahasiswaan pak" atau "Mau ke Pak Engkus pak, kemahasiswaan" hahaha... Bapaknya ampe udah tahu, dihari berikutnya aku nggak lagi ditanya mau kemana karena udah tahu. Kemarin itu, dalam sehari aku hampir beberapa kali bolak-balik rektorat. Mana rektoratnya diujung lagi. Nunggu angkot semuanya penuh. Akhirnya naik odong-odong berdiri. hahaha... Udah berasa jadi kondektur aja nih.

Masih terasa sampai sekarang betapa stresnya hidup ini. Karena tugasnya nggak pernah kelar-kelar. Haduuuhhh, (pokoknya ntar hari selasa harus pergi refreshing, kan libur.he).. Tapi alhamdulillahnya, karena ke-gaptek-an ku akhirnya aku dibantu oleh Pak Deni. -ya, dia adalah salah satu orang yang kebagian ngurusin anak2 yang ikut PKM-. Heuhueuheu... Thank you so much, pak! ^_^
Udah ngerasa plong deh, kalo PKM udah mah. Heu...
Sekarang tinggal do'anya aja. "SEMOGA PKM-nya LOLOS KE PIMNAS!!!" Amiiiiiiiiiiiiiiinnnnnnnnnn......

plong sebentar, eh tapi belum kelar pemirsa, heuheu Hari Kamisnya ada matkul Analisis Kebijakan Luar Negeri, UTS nya take home juga. heuheu... Ngerjain lagiiiiiiii.... Dan????? Jum'atnya ada sidang UP alias Usulan Penelitian sebagai pengganti UTS-nya matkul kuantitatif. Heuh
Sumpahlah seminggu ini bener-bener si tangan, pikiran, mata, dan jiwa lainnya nggak pernah lepas dari laptop dan buku. Sampe-sampe aku muak lihat laptop. Pengen muntah! Mana pas UP, aku dibilang nggak belajar (dong) ama bapaknya. What!!!! Lalu? Aku belajar dari pagi hingga pagi lagi itu apa? Cuma angin gitu? Nggak pernah belajar gitu? Sumpah! Kagak ngerti lagi deh. Padahal kan aku jawab pertanyaannya, tapi masih tetap disalahkan. Entah aku yang memang salah atau gimana. Yang jelas, jawabanku itu sama dengan apa yang diajarkan di statistika sosial semester kemarin.

Haaaaaaaaaaah!
tapi yaudahlah ya? Yang penting aku belajar. Whatever deh kata orang. Yang jelas aku sudah melakukan apa yang harus aku lakukan. Sekarang mah introspeksi aja deh. Evaluasi diri. heu

Sekarang??? Apa yang harus ku kerjakan???
Berdo'a supaya PKM lolos, perbaiki diri, dan ...... Selalu semangat menghadapi hidup, walau segimanapun rumitnya kehidupan. Karena Dia pasti selalu memberikan jalan untuk menghadapinya!
Semangatlah!!!
Nothing Impossible.......

Dalih Kehabisan Uang

Modus! ibu-ibu bawa bayi, ibu-ibu atau bapak-bapak setengah baya memapang wajah memelasnya  karena kehabisan uang! :/

Hmm... Bukan nggak percaya atau gimana ya, tapi aneh aja. Sudah hampir dua tahun setengah kuliah, ada banyak sekali orang-orang yang seperti itu. Pertama, kejadiaannya di UIN. Waktu itu aku sedang ada rapat FLPJ di masjid UIN Bandung. Masih ingat, sehabis shalat Ashar, kami duduk di depan masjid. Tiba-tiba ada bapak yang belum terlalu tua -Kalau aku tebak, mungkin ia berumur 40an-, menghampiri kami. Dengan wajah memelasnya ia memulai cerita "Punteun neng, a. Saya dari Tasik, habis nyari kerja di Bandung. Nih surat lamarannya", sambil mengeluarkan kertas dan menunjukkannya pada kami. 
"Saya udah dua hari disini, tapi belum dapet kerjaan juga. Akhirnya saya memutuskan untuk pulang deh. Tapi, uangnya ternyata kurang. Hmm.. Bisa bantu nggak neng, a" Katanya sambil merengek. 
"Berapapun deh. Yang penting saya bisa pulang" 
Jleb, dari awal, aku emang udah curiga dengan gerak-geriknya. 
Aku dan temanku saling pandang, beberapa detik berlalu. Tidak ada yang memulai pembicaraan. Akhirnya akupun memberanikan diri. 
"Punteun pak, nggak bawa uang lebih" Kataku sembari tersenyum.
Ya, disamping emang nggak bawa uang lebih, aku emang kurang percaya juga sama bapak tersebut. Pasalnya, dihari-hari sebelum masuk kuliah temanku juga pernah seperti itu. Jyaaaaaaa... Okelah. 

Kedua, kejadiaannya semester 3. Aku sedang berjalan dari kos menuju kampus. Biasanya, aku langsung menyebrang dari depan gang kosan. Tapi, waktu itu aku sengaja jalan dulu menuju depan kecamatan, barulah menyebrang. Demou, karena padetnya kendaraan, aku berdiri lama di pinggir jalan. Menunggu waktu yang tepat untuk menyebrang. Tiba-tiba, dari pinggir ada seorang ibu yang menyapaku. Akupun menjawabnya dengan begitu ramah. Ibu itu membawa anaknya dengan pakaian yang lusuh. Ia meminta bantuanku. Katanya ia kehabisan ongkos. Ia berasal dari Sumedang. 
Oalaaaaahhh... Kenapa lagi ini? Tapi, kalau dilihat, kasian juga. Dia bawa-bawa anak segala. Tapi, kalau dipikir, bener apa nggak nih orang. Pikirku. 
Ia terus bicara dengan berbagai argumen (eh salah), dengan berbagai cerita yang meyakinkan bahwa dia kehabisan buat ongkos. Yang membuat aku agak bimbang, antara percaya dan tidak, adalah dia pergi kesini untuk mencari anaknya yang hilang. 
Hadududuh, galau uy. 
Tapi kebetulan, waktu itu aku nggak pegang uang. Dompet aku ketinggalan di kosan.
hmmmm................

Ketiga, sehabis pulang dari kampus -semester 4-, ada dua orang ibu-ibu yang juga minta bantuan dengan alasan kehabisan ongkos. 

keempat, kejadian ini baru aja kemarin. Habis pulang kuliah, aku nyimpang dulu ke tempat jus. Eh eh eh, datanglah ibu-ibu, -kocaknya- dia bilang dia dari (aduh lupa namanya), pokoknya salah satu daerah yang deketlah dari sana. Terus dia bilang "Mau jalan, tapi cape". 
Ya Alloh, sekali lagi, bukannya aku nggak percaya atau gimana ya... Tapi atuh da deket itu teh. 

AAaaaaarrrrrghhhh!!
Akhirnya aku malah jadi kesel ke diri sendiri. Kenapa banyak orang yang seperti itu? Apakah tidak ada kerjaan yang lebih bermanfaat dibandingkan hal tersebut? Apakah tidak ada kerjaan yang lebih mulia dari hal tersebut? Ataukah mereka tidak ingin pusing dan tidak ingin cape untuk mencari uang?
Hmm... 
Beberapa pertanyaan ini selalu terngiang sejak menyaksikan semakin banyaknya pengemis yang beroperasi dijalanan. Seakan hal tersebut sudah menjadi satu mata pencahariannya. 

Tatatatataaaaaaaaaaraaaaaaa,,,, 
Mungkin hal inilah yang menjadikanku lebih berpikir gimana caranya untuk membangun masyarakat yang bermental kuat dan selalu optimis menghadapi masa depan dengan caranya sendiri, dan tentunya cara itu merupakan cara yang baik dimata Alloh juga dimata masyarakat itu sendiri. Bukan dengan cara minta-minta, tapi dengan kerja keras. 
Ah, kenapa lah ini? 
Rasanya semakin bertambah usia, semakin hidupku penuh rasa sakit melihat fenomena yang terjadi hari ini. 

tatatatataaaaa
Oke, just thinking about it. And make it change!