RSS

youtube: Naiko Chanel

click to generate your own textclick to generate your own textclick to generate your own textclick to generate your own textclick to generate your own textclick to generate your own textclick to generate your own textclick to generate your own textclick to generate your own textclick to generate your own textclick to generate your own textclick to generate your own textclick to generate your own textclick to generate your own textclick to generate your own text

はじめまして。

おはようございます。。
Pagi teman-teman!!!

Mari kita belajar tentang salam (あいさつ)。
① おはよう ございます => Selamat pagi

② こんにちわ => Selamat siang

③ こんばんわ => Selamat malam

④ おげんき ですか? => Apa kabar?

⑤ いただきます => Selamat makan

⑥ ごちそうさま でした => Thanks for the meal or i've enjoyed the meal, thanks (ucapan setelah makan)

⑦ いってきます => saya pergi/saya pulang

⑧ いってらしゃい => Selamat datang

⑨ ただいま => Aku pulang

⑩ おかえりなさい=> Selamat datang

⑪ き を つけって ください => Hati-hati di jalan

⑫ おやすみなさい => Selamat tidur

⑬ ありがとう ございます => Terima kasih

⑭ どう いたしまして => Sama-sama


Ehm... Segitu dulu ya teman2 :)

Eh kita belajar perkenalan yu?? lets start to study!!!

こんにちは、はぃめまして。
わたし は セリ マルヤ地 です。 わたし の うち は サマラン に あります。 わたし は UNPAD の だいがくせい です。
わたし は にほんご が すき です。 がっこ で わたし は にほんご を べんきょうします。いま、わたし は こくさい かんけい の プログラム です から、 わたし は にほんご がべんkとうして と ともだち ですね。かのじょ は にほん ぶんがく を せんこ です。じゃあ、 どうぞう よろしく おねがいします。
ありがとう。。


Artinya:
Perkenalkan, nama saya Sri Maryati. Rumah saya di samarang. Saya adalah mahasiswa UNPAD.Saya suka bahasa jepang. di sekolah saya belajar bahasa jepang. Karena sekarang saya jurusan hubungan internasional,saya belajar bahasa jepang bersama teman. Dia jurusan sastra jepang. Ya, nice to meet you.
Terima kasih.

Nah sekarang bagian teman2...
Silahkan praktekan ya???


# Pola kalimat yang baru kita pelajari adalah:
1.。。。。は。。。。です。
  Contoh: わたし は セリ マルヤ地 です= Saya Sri Maryati
わたし は きょうし です= Saya adalah seorang guru
         わたし は かわい です=Saya lucu
2.。。。。の。。。。です。 (untuk menyatakan milik)
Contoh: わたし の うち です= Rumah saya
         わたし の ぼるペン です= Pulpen saya
3.。。。。の。。。。は。。。。に あります。
  Contoh : わたし の ぼるぺん は きょうしつ に あります => pulpen saya ada di kelas
   わたし の かばん は ほんだな に あります => tas saya ada di lemari
4.。。。。は。。。。が すき です。
contoh : わたし は にほんご が すき です=> Saya suka bahasa jepang
わたし は にほん の えいが が すき です=> Saya suka film jepang

Nah, segitu dulu yan... teman2. また あした。。sampai jumpa besooookkk....

Lesson 1 (lanjutan)

おはよう ございます。。。
Selamat Pagi...
kemarin kita baru belajar huruf hiragana sampai n ya teman-teman. Sekarang mari kita lanjutkan..

Nah, ini yang saya maksud gazadabapa.hee
Supaya mudah sih kawan. Jadi biasanya saya hafal dengan gazadabapa. Penulisannya hampir sama sih. yang membedakannya adalah tengteng(huhuhu... disekolah kami sebut dengan tengteng. tapi biasanya teman2 bilangnya apa? silahkan komen ya?).
Huruf Ga が itu sama dengan ka, tapi ditambah dengan tengteng, jadi ga. begitupun dengan huruf-huruf yang lainnya. teman-teman bisa bandingkan sendiri.

hmm... untuk yang selanjutnya ini dia...

jika kita perhatikan, cara penulisannya hampir sama saja sih... Yang terpenting teman-teman bisa hafal huruf dasarnya saja, insya alloh untuk huruf yang selanjutnya pasti hafal. percaya deh... hehe


Ok!! tadi kita belajar hiragananya saja. nah sekarang mari kita mencoba unutuk menulisnya.
Example :
① わたし は さし です。
② あなた は わたし の ともだち です。
③ ここ、 わたし は にほんご を べんきょうします。
④ まいにち、 わたし は ともだち と あそびます。
⑤ これ は きれいな はな です。
Ayoooo... Siapa yang bisa baca ini???
Silahkan dikomen ya!!! 


Kosa kata 壱
一 わたし (saya)
二 あなた (kamu)
三 ともだち (teman)
四 にほんご (bahasa jepang)
五 きれい (cantik)
六 はな (bunga)
七 あそびます (bermain)
八 これ  (ini)
九 べんきょうします (belajar)
十 まいにち (setiap hari)

Lesson 1



Tertarik dengan bahasa jepang? Ayo gabung di blog ini. Bersama kita belajar bahasa jepang dari awal. Menurutku, bahasa jepang ini lebih mudah jika dibandingkan dengan bahasa inggris. Menurut teman-teman bagaimana? Ayoooo comment disini ya teman!!!
Let’s start to learn japanese!
Lesson 1 => kita belajar huruf hiragananya dulu yu??
Akasatanahamayarawa,gazadabapa biasanya saya menghafal urutan hiragana seperti itu teman. Pada zaman dahulu, biasanya huruf jepang ini digunakan oleh para wanita (onna de), sedangkan huruf yang digunakan oleh kaum pria biasanya huruf katakana serta kanji.
Belajar huruf hiragana mudah saja kok. Asal kita selalu mererapkannya. Jadi tidak mudah lupa kalau selalu diterapkan.
Nah inilah huruf-huruf hiragana....





Nah, bisanya huruf は/ha ini dibaca wa jika menjadi partikel. For example: わたし は ないざ* です/watashi wa naiza desu= saya adalah naiza.
*penulisan nama sementara menggunakan huruf hiragana, karena kita masih belajar hiragana.
Hayooo... siapa yang bisa langsung hafal huruf hiragana ini??? cung cung???^_^

Ku Buka Cerita Senja




Hari ini?
Hari ini kuteringat akan sebuah kata,
Kata yang tak mungkin ku dapat tanpa cerita,
Kata yang tak mungkin kugenggam tanpa derita.

Hari ini?
Hari ini matahari tersenyum mesra
Hari ini burung bersambut ria
Hari ini cerita mengalir sempurna

Hari ini hari baruku menyambut lembut
Menyambut mimpi yang tertanam di tempat suci
Menyambut cita yang tertegun mesra
Menyambut harapan yang penuh akan cinta

Di tempat ini
Jemariku berlomba tuk menuliskan semua cita
Cerita cita cinta pun tertanam
Membentang seluas senja

Disini,
Aku hidup penuh api
Api yang membara
Buktikan semangat cita

Disini,
Inginku lemparkan hidupku keluar sana
Disini,
Ingin ku ciumkan cerita ini pada sakura

Tempat ini,
Jejak cerita cita dan cintaku
Tempat ini,
Tempat kutemukan inspirasi baruku

Ya?
Tempat ini tempat yang sejuk
Menyejukkan setiap orang yang tinggal disana
Tempat ini??
.......


Ini dia tempat ini,
Sebuah tempat yang memberiku banyak hal
Memberiku pelajaran hidup
Memberiku maksud cita dan cinta

Tempat ini?
Ya tempat ini
Aku suka tempat ini
Aku bangga tempat ini

BERJUANG TANPA DUKUNGAN


Malam tak berbintang, tak ada satupun fanorama yang menentramkan jiwa. Aku adalah seorang putri dari empat bersaudara. Putri satu-satunya dari sebuah keluarga sederhana. Meski begitu, aku adalah putri satu-satunya yang berani bermimpi tinggi. Aku tinggal disebuah rumah yang lumayan sederhana. Bapakku seorang tukang bangunan, kalau ada orang yang menyuruhnya untuk dibuatkan rumah barulah ia bekerja, tapi kalau tidak ya apa boleh buat, tidak ada seperak uangpun di rumah kami. Ibuku adalah seorang ibu rumah tangga, sebelum ibu punya bayi lagi, ibu selalu membantu bapak di sawah . Ia adalah seorang wanita yang super hebat. Tahu apa yang harus dilakukannya ketika kami dalam kesusahan. Ibu selalu mengatur semuanya dengan baik. Dari mulai mengatur keuangan hingga membagikan makanan.
Kakakku seorang tukang ojek yang tidak mementingkan sekolah. Kakakku adalah orang yang sangat baik, namun ia tidak pernah memperlihatkan rasa sayang di depan adik-adiknya. Ia selalu mendidik kami dengan keras. Kemudian dua adik laki-lakiku masih kecil, yang satu baru naik kelas 6 SD dan yang satunya lagi baru berumur satu bulan.
Aku termasuk anak yang sangat bandel. Maksudnya, aku selalu meminta untuk sekolah secara paksa kepada bapakku. Saat lulus SMP, aku memaksa kepada bapakku untuk menyekolahkanku. Aku tahu orang tuaku tidak punya uang. Namun aku tetap yakin bahwa aku pasti bisa sekolah. Karena Alloh pasti memberikan yang terbaik bagi hambaNya. Keinginanku ini adalah untuk mencari ilmu, pasti Alloh akan memberikan jalan padaku,pikirku. Kesungguhan berbuah hasil, akupun diterima di sekolah dengan beasiswa setahun. Yakin berhasil,maka kita akan berhasil.
Berawal dari sebuah pesantren. Syifaush-shudur? Ya syifaush-shudur adalah tempatku menuntut ilmu serta memulai sebuah harapan dengan merancang sebuah mimpi. Semua orang mungkin hanya bisa tersenyum dan berkata “amiin, semoga terkabul”. Meski mungkin dalam hati mereka terdapat sebuah kata tidak mungkin. Tapi, ya inilah aku. Seseorang yang selalu nekad untuk berbuat sesuatu.
Hari ini adalah hari terakhirku untuk mengumpulkan berkas persyaratan masuk Perguruan Tinggi. Namun tidak ada yang ingin membantuku. Keluargaku malah menyuruh aku untuk mencari uang. Hampir semuanya menyuruhku untuk bekerja. Apalagi kakakku, ia adalah salah satu orang yang menentangku untuk melanjutkan sekolah ke Perguruan Tinggi. Ia selalu mengacuhkanku ketika aku berbicara tentang kuliah. Bahkan saat aku mencoba meminta bantuannya untuk membuatkanku Surat Keteranga Tidak Mampu (SKTM), ia malah bilang “alaaah... tong sok ngomong-ngomong kuliah! Na, ari maneh teu mikirkeun kaayaan kolot ayeuna kumaha?” .
Air mata sempat terlintas ketika ia berbicara seperti itu. Tapi kupikir aku harus mengubah keadaan keluargaku! Aku tidak akan bisa mengubahnya jika aku hanya tinggal diam. Aku pun punya sebuah cita-cita yang aku inginkan. Jika aku tidak kuliah, apa yang akan kulakukan? Bekerja, aku tak bisa. Karena aku masih haus akan ilmu. Aku tidak ingin terjerat dalam lingkaran setan ini! Akhirnya, meski malam telah menjemput sang dewa siang aku mencoba memberanikan diri untuk pergi ke kampung sebelah. Di kampungku, belum ada orang yang mempunyai komputer. Meski ada, itupun cuma satu orang dan ia tidak mempunyai printerannya.
Selesai shalat magrib, aku pergi bersama tetanggaku. Ia mngantarku ke tempat seseorang yang ditunjukkan bapakku. Meskipun bapak kurang mendukung, namun rasanya ia sangat peduli terhadap usaha yang dilakukan putrinya itu.
Malam yang dingin menambah semarak sengitnya perjuanganku untuk melanjutkan sekolah. Ditambah rintik hujan yang sedari tadi tak kunjung selesai. Aku mencari-cari sebuah rumah di sepanjang jalan dekat gardu atas nama Pak Suntana. Tangisan langit malam ini membuat tak banyak orang yang hadir menikmati indahnya pemandangan malam hari, sehingga aku bingung harus bertanya kepada siapa. Aku turun dari motor, lalu aku mencoba mencari orang yang mungkin mengenal Pak Suntana. Setelah beberapa menit, akhirnya aku menemukan seseorang yang berambut pendek, tinggi dan memakai sarung. Sepertinya ia baru saja pulang dari mesjid. Demi impianku, aku memberanikan diri untuk bertanya kepadanya. Namun sayang, ternyata tidak ada orang yang bernama Pak Suntana di kampung ini. tapi aku tetap ngotot kepada lelaki itu. aku yakin bahwa bapakku tidak mungkin salah memberikan alamatnya.
Lalu aku bertanya “Pak Suntana yang punya komputer sama alat print-nya a ?” kataku menegaska.
Wajah laki-laki itu kembali mengerut “yang punya alat print?” gerutunya.
“Oooohh, Pak Santana kali neng ” ia menebak.
“Ya, mungkin. Pokoknya kata bapak saya Pak Suntana yang punya print-an”
“Ia neng, itu namanya Pak Santana. Disini tidak ada yang namanya Pak Suntana, ada juga Pak Santana. Pak Santana memang mempunyai komputer sama alat print-nya neng” tegasnya.
“oh, iya kali ya. Bisa antarkan saya ke rumahnya a?” pintaku. Ia mengangguk dan langsung mengantarkanku ke rumah Pak Santana.
Saat berada di depan rumahnya, aku mengucapkan terima kasih kepada laki-laki yang mengantarkanku tadi. Kemudian aku masuk ke rumah Pak Santana dan aku jelaskan maksud serta tujuanku. Pak Santana orang yang ramah. Bapakku juga dibantu olehnya ketika aku akan masuk SMA.
Pak Santana mengizinkan untuk mengetik sendiri dan mencetaknya sendiri. Ia kaget saat kuceritakan aku akan masuk kuliah.
“Perasaan baru kemarin kamu mau masuk SMA, masa sekarang sudah mau kuliah?” tanyanya.
“Ia pak, sekarang aku mau daftar kuliah ke UNPAD dengan beasiswa” jawabku tenang sambil melanjutkan ketikan. Pak Santana hanya tersenyum melihatku.
Setelah selesai, aku pamit kepada Pak Santana. Dan beribu-ribu ucapan terima kasih aku sampaikan kepadanya.
Malam semakin larut. Tanpa basa-basi, aku langsung meminta tetanggaku yang mengantarkan tadi untuk mengantarku ke rumah Pak Lurah sebelum aku pulang. Ia pun menurut. Mesin motor langsung ia nyalakan. Aku melindungi kertas SKTM yang tadi aku print di rumah Pak santana. Aku rela tubuhku diguyur hujan, tapi aku tak rela kalau hujan membasahi kertas itu. seakan-akan kertas SKTM itu adalah harta bagiku. Karena itulah yang akan menentukan jalanku untuk menembus ke perguruan tinggi.
Tak sampai sepuluh menit, aku sampai di rumah pak lurah. Untunglah ia ada di rumah. Aku langsung meminta tanda tangan serta cap dari desanya. Setelah itu aku pun pulang ke rumah dan beristirahat.
Esoknya, pagi-pagi sekali aku pergi ke rumah RT serta RW di kampungku. Aku meminta cap dan tanda tangan dari mereka. kemudian aku pergi ke tempat foto copy-an untuk memoto copy semua sertifikatku. Finally, aku bisa mngumpulkann semua persyaratan tepat pada waktunya. Hatiku lega sekali, meskipun tidak ada orang yang mendukungku untuk melanjutkan sekolahku ke perguruan tinggi tapi aku bangga dengan diriku sendiri. Aku mampu bertahan meskipun mereka selalu menentang. Aku mampu berdiri kokoh dalam menggapai impianku menjadi seorang Duta Besar Indonesia untuk Jepang. Aku yakin, sakit yang kurasakan hari ini akan berujung sebuah ketenangan serta kebahagiaan yang mendalam. Dan akupun yakin bahwa Alloh akan memberikan jalan kepada semua orang yang bersungguh-sungguh. Tak lupa, akupun selalu meminta do’a kepada semua guruku semoga aku masuk ke universitas yang aku inginkan.
Beberapa hari menjelang pengumuman, aku selalu bercerita serta bermuhasabah pada Tuhan. Aku mohon diberikan yang terbaik olehNya. Apapun keputusanNya, aku pasti akan menerimanya dengan lapang dada. Tapi aku sangat berharap Tuhan menempatkanku dijurusan Sastra Jepang. Karena aku sangat menyukai bahasa serta budaya Jepang. Aku mulai mengenal bahasa jepang pada saat aku masuk SMA. Ade sensei selalu bercerita tentang pengalamannya di Jepang. Dari sana, aku sangat tertarik dengan jepang. Aku fokus hanya di bahasa jepang. Meski semua orang selalu menyarankanku untuk mempelajari bahasa inggris lebih lanjut,namun aku aku hiraukan mereka. Aku adalah orang yang suka fokus dalam satu bidang.
Seharusnya pengumuman dilihat besok pagi, namun ternyata pengumuman itu sudah bisa dibuka setelah magrib. Aku kaget ketika membaca sms dari teman-teman sekelasku. Mereka bilang “Alhamdulillah diterima di sastra jepang UNPAD”. Dua kali berturut-turut aku menerima sms yang seperti itu, aku kira aku yang masuk kesana, tapi ternyata dugaanku salah. Dua orang teman sekelasku diterima di Sastra Jepang UNPAD. Malam itu aku sangat bingung sekali. Di daerah tempat tinggalku tidak ada warnet. Kucoba meminta bapak untuk mengantarkanku ke warnet, namun sayang tidak ada kendaraan waktu itu. Bapak menyarankanku agar menyuruh temanku yang membuka hasil milikku. Akhirnya aku turuti saja perkataan bapak. Aku sms Rifky untuk membuka hasil SNMPTN Undangan milikku. Beberapa sms sudah aku kirimkan, namun tidak ada satupun yang terkirim. Kemudian aku sms Mulyana. Namun tak ada balasan juga darinya. Selanjutnya aku sms juga temanku yang di AMSC , ternyata tidak ada balasan juga darinya. Beberapa orang sudah berkirim kabar cerianya padaku. Namun aku masih dirundung kesedihan. Aku benar-benar merasa bingung, resah dan gelisah. Tak ada cara lain kecuali menunggu seseorang yang memberikan kabar gembiranya buatku. Saat kutersandung dalam sebuah lamunan, Hp-ku berdering mengagetkan. Aku baca perlahan, “Nay, maaf kamu tidak lulus. Sabar ya Nay...” nafasku sesak, air mata tak bisa kubendung lagi. Aku menangis terisak-isak. Enggan tuk memberitahukan orang tua. Aku bingung apa yang harus kulakukan jika memang benar aku tidak lulus. Kalau aku ikut SNMPTN Tulis, itu berarti aku harus kembali belajar dan harus membayar biaya SNMPTN tulis itu. aku tidak punya uang, dan orang tuaku pasti tidak akan memberikanku uang untuk SNMPTN itu. Sungguh kebingungan yang amat memenuhi pikiranku. Tapi anehnya, hatiku berontak. Rasanya aku yakin bahwa aku lulus. Tapi kenapa si Mul bilang aku gak lulus. Aku yakin pasti ada yang salah. Tanpa basa-basi kutekan reply untuk membalas sebuah pesan singkat dari Mulyana.
“Wah??? Asli Mul? Aku ga lulus? Gk bhong kan Mul?” kataku.
Kutekan send untuk mengirim pesan singkat ini. Tak lama, HP-ku kembali berbicara.
“Heheh, lulus ketang nay . Nyantai atuh . Selamat ya.. Maaf sudah mengagetkan” Sontak, seketika wajahku berubah cerah. Rasanya seperti ada sebuah kilatan cahaya yang merasuk kedalam raga ini. Aku lulus.. Aku lulus.... Dimana aku lulus... Sastra jepang atau sastra arab?Pikirku. Dengan penasaran, aku tanya lagi kepada mulyana.
“Lulus dimana Mul? Jurusan apa?”
“Hubungan Internasional, Unpad. Nay”
Mataku kembali di kagetkan oleh kabar itu. Semalaman aku tidak bisa tidur karenanya. Aku yang dulu menyepelekan bahasa inggris, ternyata sekarang aku harus bisa bahasa inggris karena aku diterima di Hubungan Internasional. Air mata sedih dan bahagiapun kembali mengalir diwajahku. Semua keluarga ikut bergembira, karena aku diterima disana tanpa harus mengeluarkan biaya.
Tuhan memang selalu memberikan yang terbaik bagi hambaNya. Aku ingin menjadi seorang duta besar atau diplomat dan Ia menempatkanku ditempat yang sempurna. Thanks god, sekarang aku yakin bahwa jika kita sungguh-sungguh dalam sesuatu maka Engkau akan memberikan yang terbaik bagi kami.
“Man jadda wa Jadda-barang siapa yang bersunggguh-sungguh, maka ia akan berhasil”
Setelah aku masuk di UNPAD ternyata sebuah perjuangan harus kembali kuukir. Aku berangkat untuk daftar ulang serta mengurus semua persyaratanku sendiri. Meski aku tidak tahu daerah Bandung, tapi aku nekad pergi sendiri demi kesuksesanku. Hatiku sangat berontak ketika melihat teman-teman mahasiswa baru yang diantarkan oleh orang tua mereka. Tapi inilah aku, aku harus sukses meski tak diantar oleh orang tuaku. Aku harus mandiri. Aku yakin mereka pasti selalu memberikan do’anya meski aku berada jauh dari mereka.Dan aku YAKIN aku PASTI SUKSES!!!!

Rindu Memori Silam


Malam ini, malam yang penuh cerita
Cerita yang berasal dari memori orang yang melihatnya
Malam ini, kita berbagi tawa dengan angin
malam ini kitapun mencari cita dengan awan

Angin?
sampaikanlah rinduku padanya..

bukan... ternyata salah !
Rinduku bukan pada satu orang saja.
Tapi rinduku pada semua orang yang berada disampingku.
Rinduku ini, rindu yang menyengat.
Rinduku ini, rindu yang mengembang

Setiap pagi,
setiaap mata angin menghembuskan sisa-sisa nafasnya
Rindu ini semakin berkembang
semakin tenggelam

Rindu ini, rindu memori.

Materi Habis dimakan Nervous



Pagi buta yang mencengangkan,
semua orang nampak berbaris di depan gedung untuk menanti sebuah kibasan pertanyaan yang menentukan hidup mereka. Wajah-wajah yang terlihat buruk dibanding dengan hari-hari sebelumnya muncul diantara mereka yang sedang menunggu panggilan. Kelihatannya, mereka resah. Ntah apa yang mereka pikirkan. Yang jelas, tumpukan makhluk-makhluk yang berupa coretan atau sekedar luapan kalimat dalam sebuah kertas putih yang suci mereka bawa kemanapun mereka pergi.
Sebagian mereka ada yang berbicara "Sumpahlah, hari ini gue stres banget. Mana gue belum baca-baca lagi. Gue udah sebel harus baca-baca itu terus".
Kemudian seorang wanita yang duduk tegang didepannya pun menjawab "yaa, kalo gue sih nyantai aja. Ngapain dibawa pusing. Toh cuma 30% kan? kita berhatrap sama nilai yang tujuh puluh persennya aja"
Sedetik mereka hening. "iya juga ya" jawab seorang pria yang berambut ikal. "lagian gue juga udah ga peduli"

Hampir setengah jam mereka menunggu peristiwa yang menakutkan itu. Akhirnya, seseorang yang mereka tunggu-tunggupun datang. Seseorang yang berperawakan tinggi (meski tidak terlalu tinggi), berkacamata bening dengan frame hitam, kumis yang menghias bibirnya serta pakaian yang khasnya itu membuat jantung mereka yang menunggunya bergetar. Ia menyuruh NPM satu sampai dengan duapuluh masuk kedalam ruangan sidang.
duapuluh orang pertamapun menuruti perkataan bapak yang berkumis itu.
Berbagai ekspresi ditunjukkan oleh wajah mereka.
Suasana menegang hadir ditengah anak-anak yang sudah duduk berbaris menantikan giliran mereka.
Tak jarang sebagian dari mereka banyak yang gagal hanya karena nervouse melihat dosennya saja. oh my god bisa dibayangkan dong betapa stresnya mereka.
Setelah beberapa lama menunggu giliran, ternyata berbagai ekspresi wajah juga mereka hadirkan ketika mereka keluar dari ruangan itu. Seolah-olah ruangan yang mereka tempati itu adalah sangkar binatang buas yang siap menerkam mereka. Ada wajah ceria, muram bahkan ada juga yang sampai menangis ketika mereka keluar dari sangkar itu.
mungkin hanya orang-orang yang beruntung serta orang-orang yang telah berjuang mati-matianlah yang akan LULUS.
Namun, ada orang-orang yang pintar tapi mereka tidak bisa menjawab. Ada orang yang rajin sekali menghafal,mereka juga tidak bisa menjawab. Dan adapula yang tidak menghafal sama sekali, mereka malah bisa menjawab.

Akhirnya sebagian dari mereka stres, masalahnya adalah karena sebenarnya mereka tahu jawabannya. Namun jawabannya seolah-olah menghilang ditengah jalan ketika berhadapan dengan sang dosen.
so gimana dong cara mengatasinya?
1. Tenangkan hati kita, anggap saja orang yang didepan kita itu adalah sahabat terbaik kita yang siap memberikan sebuah curhatan yang begitu bermanfaat bagi kita.
2. perbanyaklah mengingat Alloh, biasanya hanya denga berdzikir kepadaNyalah hati kita akan merasa tentram
3. carilah udara segar
4. jangan pernah menerapkan sistem SKS alias sistem kebut semalam
5. jangan lupa berdo'a pada Tuhan

"Al'ujrat biqadril masaqot"
kalo menurut bahasa sunda, itu artinya "buruh tergantung karipuh"
seberapa bagus biji yang mereka tanam, sebagus itulah buah yang akan mereka petik.
Usaha dan do'a menentukan kesuksesan kita.