RSS

youtube: Naiko Chanel

click to generate your own textclick to generate your own textclick to generate your own textclick to generate your own textclick to generate your own textclick to generate your own textclick to generate your own textclick to generate your own textclick to generate your own textclick to generate your own textclick to generate your own textclick to generate your own textclick to generate your own textclick to generate your own textclick to generate your own text

Bekal dari FLP Jatinangor dan Garut

Let's start to write!

Hah, sudah beberapa hari ini aku tidak mengunjungimu ya?hehehe
bagaimana kabarnya teman-teman????


Kemarin, baru saja aku mengikuti buka bareng serta temu alumni FLP Jatinangor di Saung Sarebo, deket IKOPIN belokan yang mau ke UNPAD...huhuhu
Lumayan seru sih acaranya, hehehe


Pertama kita dapet materi dari kang Taufik Mulyana. Judulnya Puasa, Puisi dan Polusi (http://www.facebook.com/groups/160422647333484/doc/424726744236405/).. Intinya sih, menulis itu harus dengan ikhlas juga bersungguh-sungguh. Jangan terlalu buru-buru untuk segera menerbitkan buku. Karena dengan begitu, maka akan banyak sekali buku yang diterbitkan akan tetapi kualitasnya berkurang. Menurut Sanusi Pane (Pujangga Baru), jumlah buku yang terbit itu akan berbanding terbalik dengan kualitasnya.

Nah, jadi untuk menghasilkan sebuah tulisan yang sangat berkualitas, tentunya kita harus melalui proses yang panjang. Namun, ada juga sih yang termasuk cepat. Contohnya buku Issabel Alende. Ia hanya memerlukan waktu setahun untuk menuliskan buku yang berkualitas tinggi. Ya... Kembali lagi pada orangnya sih.... heheh
Ia benar-benar ingin menghasilkan buku yang berkualitas atau bagaimana.hehehe

ok... Lanjut dehhh...
Setelah buka bareng dengan FLP Jatinangor, paginya aku langsung meluncur ke kampung halaman tercinta. Tapi tidak langsung pulang sih.hehe
Aku mampir dulu ke FLP Garut. Karena disana juga lagi ada acara. Dahsyat writing-vol 2.
Hmm... Karena sudah lama juga sih tidak mengikuti kegiatan di FLP Garut. Akhirnya dengan penuh semangat aku langsung pergi kesana...
Tapiiiii.... jengjreng. Saat tiba disana, ternyata mati lampu (Gubrakkkk), dan acaranya belum dimulai.hehe
Beruntung juga sih, karena kalau misalnya udah dibuka. Aku jadi ketinggalan dongs.hihihii
Harusnya, aku ikut acara itu dari hari Sabtu, tapi karena ada acara di FLP Jatinangor, akhirnya aku hanya ikut hari minggunya saja. 
Disana aku belajar tentang "Be Writer, Be Blogger"..... Katanya, kalau misalnya kita ingin berlatih sekaligus mengekspor hasil tulisan kita. Ya sudah gunakan saja media internet. Salah satunya dengan blog. Selain gratis, blog juga merupakan sebuah sarana yang tiada batasnya dan jangkauannya pun luas. Yang bacanya kan all of the world. Hehe, emang ia sih ya?hihihi
Nah, kalau misalnya sudah mulai menulis di blog. Biasakan untuk meng-update blog setiap hari maksimal. supaya si pembaca selalu menemukan hal-hal yang baru dalam blog kita. hihihiyyy
Dengan menjadi blogger, setidaknya kemampuan menulis kita terlatih. Jika sewaktu-waktu ada yang menyuruh kita untuk menulis dalam waktu yang singkat. Maka kita tidak akan kaku lagi dalam memainkan kata-kata.
Nah,nah... Selain itu, kami juga belajar tentang apa ya??? 
Oh ya, tentang "Mari menulis, Mari Mempublish".....
Teman-teman, jika kita sudah sering menulis. Sekali-kali publish lah tulisan kita. Jangan hanya dijadikan bacaan sendiri, tetapi jadikan bacaan buat orang lain juga. Siapa tahu tulisan kita itu bisa mempengaruhi kehidupan dunia di luar sana. Ya kan?
Nah, ayooo... Mari kita publish tulisan kita.hehehe :)

*Huuuuu sebenarnya banyak sih ilmu yang aku dapat disana. Tapi intinya ini sih... :)

Kebiasaanku Dalam Mengedit Tulisan Sendiri

Aku berhasil membuat orang merinding karena tulisanku. Ahahaha...
Merinding saking terlalu lebaynya bahasaku dalam tulisanku itu, katanya. Umurku mungkin masih belum terpikir untuk itu, tapi aku berusaha untuk menghayatinya. Hingga lahirnya bahasa seperti itu.heuheuheu
Itu sih terlahir, karena saking bingungnya aku memilih kata untuk ceritaku itu.hihihihi
Ya, sudahlah. Terima kasih ya teman. Justru aku memang membutuhkan sebuah kritikan yang memang benar-benar kritik. Artinya kritiknya itu memang benar-benar jujur. Jangan boong. Jangan bilang tulisanku itu bagus padahal ada suatu hal yang mengganjal dalam hatinya. Mungkin karena jelek.ahahah
Dan aku nggak suka orang seperti itu. Aku hanya ingin tulisanku memang benar-benar di koreksi.......
Hmm... 
Aku memang seneng nulis, corat-coret. walau bagaimanapun isinya. Tapi yang penting aku menulis. Karena menulis itu bisa saja menjadi hal yang membuat stresku menjadi hilang.
Namun, untuk tulisan yang ditujukan untuk orang lain. biasanya aku harus mengeditnya beberapa kali. Setelah menulis, biasanya aku diamkan dulu tulisanku itu selama beberapa hari. Setelah itu, baru aku baca lagi. Dan mulai mengedit tulisanku itu.
Selain itu, aku juga sering meminta pendapat orang lain tentang tulisanku. Satu orang itu tak cukup bagiku. Waktu ingin mengikuti lomba saja, aku meminta beberapa komentar dari teman-temanku bahkan aku mencoba memberanikan diriku untuk meminta komentar dari beberapa dosen. Padahal aku tidak terlalu kenal dengan dosen-dosen itu. Tapi aku tahu mereka suka dengan dunia kepenulisan. Makannya aku mengejar mereka.
Tapi ada satu hal yang unik bagiku. 
Waktu itu, aku lihat ada seorang dosen yang sedang duduk di meja batu depan gedung B. Kelihatannya dia sedang memeriksa tugas atau skripsi. Entah apa lah itu namanya. Nah, aku samperin dia, kemudian aku langsung ngomong to the point aja. hehe Lagian bisa lama lagi kalau aku ngomong ngaler-ngidul dulu...
Hmm.. Setelah aku ngobrol tentang keinginanku, aku langsung berikan netbook ku. 
Namun, ia malah diam membisu. Aku jadi heran dan bingung. Aneh...
Tak berapa lama, ia langsung bilang "Hmm... Aduh, gimana ya? saya nggak bisa ngasih kritikan"
"Lah, kenapa pak? Ini kan cuma tulisan biasa. Tadi saya lihat bapak sedang asyik mencorat-coret sebuah tulisan.hee" Sambil tersenyum.
Untung dosennya baik, jadi aku nggak dimarahin gara-gara aku ngomong kaya gitu. hihihihi (Memang parah nih si nay!)
Nah, terus ia jawab "Ini sudah ada panduannya, jadi saya bisa dengan mudah memeriksanya"
Bingung mau ngomong apa. Takut salah.
"Ehm, ya udah. Gini aja pak, gimana kalo misalnya bapak kritik dari EYD nya saja?" Tawarku.
Dia diam sejenak, kemudian akhirnya ia memeriksa EYD dari tulisanku. 
Ia mengambil netbook ku, kembali ia baca tulisanku.
Namun, lagi dan lagi... Ia bilang "Aduh, entah karena tulisannya yang terlalu bagus atau gimana. Tapi yang jelas saya tidak berhasil menemukan kelemahannya. Cuma satu aja, ini kata tifus. Sebenarnya tifus apa tifes?" 
Ahahahahah
Aku tertawa sambil kebingungan. Aku nggak tahu harus ngomong apa lagi. "Haduh, yang saya tahu sih tifus pak. Tapi nggak tahu deh aslinya.he" Malu.
"Ya, udah. coba kamu tanya ke teman kamu yang di FK ya? Barang kali dia tahu"
Hmm... Ya sudahlah. Hihihih
Aku bingung sendiri.
Ia malah tidak memberikanku kritik apapun. heuheuheu
Tapi setidaknya satu ilmu yang kudapat. Aku harus mencari tahu tentang masalah tifus ini. hihihi

Nah, berarti teman. Sebelum kita menuliskan hal yang bersangkutan dengan medis. Maka alangkah baiknya kita mengenal lebih dalam tentang hal yang akan kita tuliskan tersebut. 

Jengjreng... hahaha
Kebiasaanku dalam hal pengeditan ini, biasanya aku senang mengejar-ngejar orang lain yang terlihat tidak sibuk. Ihihihihi......
Siapapun dia, pasti akan aku ganggu waktunya untuk membaca tulisanku. 

*Ahahahaha
Maaf ya teman-teman, Ibu/Bapak dosenku tercinta. ......
hee
Aku memang suka begini. 
:)

Dongeng yang hampir punah

Hmm...

Sudah sahur, entah kenapa lidah ini pengen aja nostalgia tentang cerita-cerita kami selama di pesantren. 
Kebetulan, selama bulan Ramadhan ini aku ikut ngaji di pesantrenku yang dulu. Hmm... Ya, sekedar mengisi liburan dan memang ingin menambah ilmu sih.hehe (kangen ngaji).

Setelah buka puasa dan shalat magrib, aku langsung meluncur ke panti asuhan dan pesantren anak Ulinnuha.Kebetulan disana ada teman-teman lamaku. Aku sengaja tidak langsung ke pesantren karena ingin berangkat bareng dengan mereka.  
Nah, nah, nah...
lanzzzuuuuttt....
:)
Singkat cerita, setelah sahur kami berkumpul kembali di kamar. Ada yang lansung tiduran lagi, ada yang muthola'ah kitab yang dipelajari semalam, ada yang baca qur'an,dll. Tapi, aku dan temanku kali ini sedang asyik bercerita tentang masa-masa dulu. (Dasarrrr... lagi males).
Kami berdua cerita kesana kemari. Tertawa bersama. Untunglah, temanku yang sedang muthola'ah sama tadarus tidak tergoda oleh setan-setan ini.wkwkwkwk Dasar si nay! hmmm....
Terus, setelah itu kami kembali bercerita. Eh, tiba-tiba nyambung ke masa kecil kami. ihihihi...
kalian tahu dongeng kan? 
Nah, kami bercerita tentang dongeng-dongeng kami zaman dulu.
"Eh,eh... Sebelum kalian tidur. Mari kita mendongeng" Kataku sambil ketawa.
"Dongeng sebelum tidur" Kata temanku.
"Oke dengerin ya!!!"
Aku mulai bercerita..........

Nah,,,ehm...ehm..
Kieu nya! Dangukeun.
Langsung we nya! hahahah
Aya sakadang kuya jeung sakadang maung. Tah, si sakadang maung teh ngajakan paduruk-duruk ka si sakadang kuya. "Kuya, kuya! Urang paduruk-duruk yu?" ceuk si sakadang maung. 
"Hayu" cenah ceuk si sakadang kuya teh. "Tapi maneh heula ah" ceuk si maung teh. "Hayulah hayu" cenah ceuk si kuya teh. 
Terus.... "Hayu atuh urang ngumpulkeun heula suluhna" Ceuk si maung. "Hayu" ceuk si kuya. Nah, maranehanana ngarumpulkeun suluh heula. Sanggeus kumpul. Si kuya teh langsung asup, lantaran manehna kabagean anu pangheulana. Sedengkeun si Maung, keur siap-siap rek nyuluhan. Sanggeus si sakadang kuya asup. Si maung ngagorowok "Sakadang kuya, siap?" 
"Ke, ngagaro heula bulu irung". Si Sakadang maung ngadagoan. Padahal si sakadang kuya teh ngali ka jero taneuh. Terus, sakadang maung nanya deui.
"Sakadang kuya siap?"
"Ke ngagaro heula bulu kelek"
cicing samenit.
terus...
"Sakadang kuya, siap?
"Siap!"  
Jegurrrrrr.... teh, seneu dihurungkeun ku si sakadang maung. nepi ka seneu eta teh ngabebela, saking ku gedena. Si Maung nungguan, bari ulak-ilik kana jero suluh.
Sanggeus eta seneu parem... Si Sakadang maung, neneangan si kuya dina jero abu. dikorek-korek, teterusan. Eh, kurunyung teh si sakadang kuya.
Si sakadang maung kacida ngajenghokna, lantaran si kuya henteu kunanaon. Padahal seneu tadi hurungna meni gede pisan.
"Nah, ayeuna maneheun maung?" Ceuk si kuya. 
"Nya sok" cenah.
Si maung abus kana jero suluh anu tadi geus disiapkeun tea. 
Sanggeus asup, si kuya nanya ka si maung.
"Sakadang maung, siap?"
"Ke, ngagaro heula bulu irung" ceuk si maung, nurutan si kuya. Bari ngagaro bulu irung, nyaanan.
"Sakadang maung siap?"
"Ke ngagaro heula bulu kelek"
"Sakadang maung, siap?"
"Siap!"
Jegurrr teh, si sakadang kuya ngahurungkeun seneu. Sanggeus kitu, eta seneu teh meni ngabebela. Terus ojol-ojol aya sora ngabeletek tina jero durukan.
Si kuya teu sadar, yen si sakadang maung teh ka duruk asli.
Sanggeus seneu na parem. Si sakadang kuya gogorowokan neangan si sakadang maung.
"Maung, maung, dimana maneh?"
Sakadang kuya terus ngorek-ngorek eta durukan. Tapi, si sakadang maung eweuh nembalan. Lantaran manehna geus paeh kaduruk. Tapi si sakadang kuya teu apaleun.
terus, si sakadang kuya ojol-ojol manggihan tulang.
"Alahhh,,, ieu tulang meni alus kieu. Jieun suling ah." Ceuk si sakadang kuya.
Terus, si sakadang kuya ngabolongan eta tulang.
Sanggeus jadi, manehna niup eta suling.
eh, datang si monyet. "Kuya, nginjemlah eta suling"
"Embung ah"Ceuk si kuya teh.
Terus we si monyet teh menta nginjeum ka si kuya. Tapi si kuya na teu mere wae.
Akhirna, suling si kuya teh dipaok ku si monyet. Terus manehna naek kana tangkal.
"Aduuuuhhhh.... Monyet, kadieukeun eta suling nu urang!" Ceuk si kuya.
"Embung ah. Bonganna maneh teu mere nginjeum"
Lantaran si kuya teu bisaeun naek, akhirna manehna menta tulung ka sababaraha sato anu aya didinya.
"Lauk, lauk, pangnyokotkeunlah suling urang di si monyet ke diburuhan"
"Teu bisa atuh kuya. Kan urang mah teu bisa naek"
Si kuya terus neneangan sato lain anu bisaeun.
Nah, untung aya si keyeup.
Ahirna, si kuya dibantuan ku si keyeup.
si keuyeup naek kana tangkal bari ngomong "Sod, aek apit toton. Sod aek kacapit totonna"
Terus naek, nepi ka ahirna si monyet di capit toton na ku si keyeup. Si monyet gogoakan, lantaran nyerieu.
Tah, benang we ku si keyeup sulingna. dibikeun we ka si kuya.

ahahaha...
"beres dah ceritanya....
GIMANA??? 
Aku juga agak lupa dengan dongeng ini, soalnya dongeng ini dari almarhum kakekku. Sebelum dia meninggal. Waktu itu, aku disuruh bikin cerita yang lucu (waktu kelas 4 SD). Nah, untunglah ada kakekku yang pandai bercerita. Aku dibuatkan cerita olehnya, dan ditulis oleh bibiku.hehehe
Lumayan lah ya? masih inget dikit." Kataku. Semua tertawa mendengar ceritaku. Setelah itu, akhirnya aku pulang deh. Ngantuk soalnya.heheheh
Mereka juga kayaknya kembali tidur. Bener nggak teh Sri, teh Eni, teh Say???? hehehe


*Kalau ada yang salah dari ceritaku ini, mohon dibetulkan ya???
Oh, ya. Bagi teman-teman yang membaca surat ini, sudilah kiranya jika teman-teman juga ikut mendo'akan kakekku. Beliau meninggal pada saat aku kelas 4 SD. Ya, setelah cerita ini disampaikan padaku. Beliau sakit, dan pernah dirawat beberapa kali di rumah sakit.
Nah, oleh karena itu mohon do'anya ya? Semoga almarhum kakekku diterima iman islamnya disisi Alloh SWT, diampuni dosanya, dilapangkan serta diterangkan kuburannya, (Alfaatihah..... ) Amiiin ya Alloh ya Robbal 'alamin...
Terima kasih...

kyak, kok malas nulis ya... Rasanya pengen corat-coret doang... (ahahaha gubrak? sama aja atuh itu mah nay!).wkwkwk :P

hmm... Kemarin malam, aku mulai mengulang memori silamku. Tapi memori kebersamaan, cuma sayangnya, orang-orangnya nggak ada.heuheuheu
Orang yang aku kenal kemarin itu hanya satu atau dua orang saja. 
hmm... Tapi tak apalah, yang penting kan niatku untuk kembali mengaji.
Biasanya, aku ikut ke kelas atas. Tapi kemarin aku hanya ikut ke kelas tengah saja.
Arrrrrgggggghhhh....
Sumpahlah, serasa mimpi banget. Dulu, aku hidup memang di tempat ini (http://www.facebook.com/groups/185558548159312/). Tempat yang sering dibilang orang "penjara suci".ahahaha 
Apa ya? 

Sebuah pelajaran yang kemarin dapat aku ambil adalah "Sesungguhnya Alloh selalu memberikan apa yang hambaNya minta. Namun terkadang dalam hal lain."
Misalnya nih,,, Kita berdo'a kepada Alloh untuk di berikan rizki yang banyak, namun Alloh malah memberikan kita kesehatan. Nah, jika kita pikir dengan hati yang jernih. Sesungguhnya kesehatan itu merupakan bentuk pengkabulan dari do'a kita. Karena mungkin itu yang terbaik bagi kita. 
Kemudian misalnya, okelah do'a kita diijabah oleh Alloh, kita diberikan rizki yang banyak akan tetapi kesehatan kita berkurang. Nah, secara otomatis kita tidak boleh berfikir bahwa Alloh itu tidak mengbulkan do'a kita. Akan tetapi Alloh mengabulkan do'a kita dengan hal lain. (Ust. Hadi Nugraha)

Hmm... ya. Itulah Syifaush-shudur (http://nayzasyekia.blogspot.com/2012/07/terima-kasih-syifa.html). Memang sulit rasanya tinggal jauh dari lingkungan pesantren. Orang bilang, aku harus membuka diri. Tapi perasaan aku sudah membuka diri dari dulu. Bahkan kemarin aku sengaja tidak tinggal di pesantren karena ingin fokus di kuliah. Namun, teman-teman. Ternyata rasanya beda. Secape apapun, kalau misalnya aku hidup di pondok, aku selalu merasa nyaman-nyaman saja. Bahkan pelajaran sekolah pun tidak terganggu sama sekali. Tapi anehnya, kalau hidup di luar pesantren.
Nyaman emang sih nyaman, tidak terlalu cape. Tapi tahu nggak? hidupku itu terasa hampa.
Entah karena terbiasa hidup di pesantren kali ya? Makannya aku merasa hampa.

Hmm... Akhirnya, kemarin aku memutuskan untuk mencari pesantren yang lumayan dekat dari kampus. Tapi ternyata tidak ada. Ada juga di daerah cileunyi. Kemudian daerah cileunyi kesananya.
Aduh, bingung sih. Di satu sisi, aku ingin kembali mencari ilmu agama. Namun disisi lain, aku juga harus memikirkan tentang studiku. 

"Ya Alloh, aku tahu. Engkau selalu memberikan yang terbaik bagi hambaNya. Maka dari itu, berikanlah petunjuk kepadaku. Jikalau pilihan ini maslahat bagiku, maka tenangkanlah aku dengan pilihan ini. Amiin"


taiyo no uta

taiyo no uta-kaoru amane
 ohayou...
Teman, tahu film "one litre of tears"?
Sedihnya minta ampun deh. Waktu itu, aku masih berada di kosan yang pertama(di daerah sayang). Kami mengontrak sebuah rumah disana. Nah, nah... KEbetulan, kuliah libur. Karena besoknya kan hari minggu.heuheuheu
Kami berempat, bosen kan nggak ada kerjaan di kontrakan. Akhirnya kami memutuskan untuk menonton. Kebetulan, dulu yang punya laptop cuma satu orang. jadi kami nebeng nonton deh.hahaha
Nah, kebetulan waktu itu aku minjem kaset dari teman. ya, banyak sih kasetnya. Tapi aku penasaran dengan film ini. Akhirnya kami memutuskan untuk menonton film ini saja (one litre of tears).
Kami menentukan posisi yang paling nyaman. Laptop disimpen di tengah-tengah. Kemudian kami duduk dengan tenang. ahahaha
Awalnya film ini biasa-biasa aja sih. Tapi setelah beberapa episode, ternyata film ini semakin sedih...
Dan tahu nggak? kami se kontrakan menangis. wkwkwkwk
Lebay,.... ahahahah
Tapi, aku jamin deh. Kalo misalnya kalian nonton film ini, kalian pasti menangis juga. ahaha


aku ceritakan deh sinopsis dari film ini :
Ceritanya, si perempuan ini punya penyakit yang tidak boleh terkena oleh matahari. Setiap hari, ia hanya duduk di rumah saja. tak pernah keluar. Kalaupun ingin keluar, ia harus memilih waktu malam. karena pada malam hari, matarhari tidak ada kan? ahahaha ya iyalah nggak ada.
Hmm... Tahu nggak teman? 
setiap ia duduk di depan jendela kamarnya, ia selalu melihat ada seorang laki-laki yang membawa papan selancar duduk di halte depan rumahnya. Namun sayang, wajahnya tidak terlihat jelas, karena ada papan rambu-rambu lalu lintas yang menghalanginya. Nah, suatu malam.... si gadis ini keluar untuk memindahkan tiang rambu-rambu lalu lintas ini. Tapi sayangnya, keesokan harinya ada seorang polisi yang kembali memindahkan rambu-rambu itu. (hmmm.... kasian ya!!)
Saking kesalnya (karena setiap memindahkan pasti dipindahkan lagi), akhirnya ia memutuskan untuk pergi lagi pada suatu malam dan duduk di halte tempat si laki-laki itu menunggu....
Dan,,, jengjreng... Ternyata ia bertemu dengan si laki-laki itu...
ahaha..... 
....
...
Singkat cerita , akhirnya ia menjadi akrab dengan cowo itu. kemudian ia selalu diajak bermain keluar rumah olehnya. Namun suatu ketika, karena saking senangnya, ia sampai lupa waktu. hingga akhirnya ia meminta untuk segera pulang, namun si cowo itu tidak ingin pulang dulu. ia masih menikmati pemandangan lautnya. 
GAdis itu memaksa dan terus memaksa, namun tiada hasil. Dan akhirnya ia berlari sendiri menuju rumahnya. Ia berlari sekuat tenaga. sedangkan di rumahnya, semua orang yang mengenalnya mencarinya kemana-mana. Tapi ia tidak menemukannya. 
si gadis ini terus berlari, matahari hampir saja terbit. untunglah si gadis ini berhasil masuk ke rumah sebelum matahari benar-benar menyinari alam ini...
Dan ternyata, tangannya terkena sinar matahari sedikit. 
penyakitnya kambuh....
dan.... mau tahu ceritanya? tonton aja sendiri ya? hehehe
pokonya rame deh.
kita juga bisa belajar bahasanya.hehe
setidaknya, belajar mendengarkan orang jepang berbicara lah. biar belajar jepangnya makin mantap!
Gambatte

Pamasagi



Jhahahaha.....
Kemarin aku menulis tentang BPM dan FLP, sekarang aku mau bercerita tentang PAMASAGI. 
Apa ya PAMASAGI???
Setiap orang yang selalu bersamaku pasti akan mengetahui pamasagi, karena aku tak pernah alpa dengan ceritaku di pamasagi.wkwkwkwk..... Terkadang sampai ada salah satu temanku yang berkata "Aduuuhhh bosen kalo pergi sama si Nay mah, pastiiii aja ketemunya sama orang-orang Garut lagi" ahahahah... Sabarlah ya teman-temanku.hahaha
Ya, itulah aku.
Kebetulan, banyak orang Garut yang juga sekolah di UNPAD. Jika aku bertemu dengan mereka, maka aku pasti akan menyapanya. hihhhihi

Pamasagi adalah singkatan dari paguyuban mahasiswa garut intan. Awalnya sih, aku suka pake akhiran UNPAD. Tapi, aku baru tahu pada saat aku meliput berita tentang kegiatan pamasagi kemarin. Saat tulisanku diterbitkan, tiba-tiba langsung ada sms yang mengkritik tulisanku.
Isinya kurang lebih beigini : Aslm, Sri kamu yang menulis di garutnews? punteun, seharusnya kamu tidak boleh mencantumkan unpad di belakang pamasagi. Krn kita belm mnta persetujuan ke unpad buat nmplin namanya.
Haduuuhhh,,, sungguh, kaget sekali aku. 
hihihihi keur mah eta teh tulisan kahiji anu pertama diterbitkeun, eh langsung di komen.wkwkwkwk :P
Tapi nggak apalah, dari sana aku jadi lebih mikir bahwa seharusnya aku lebih teliti dalam meliput suatu berita.
ya,ya,ya.......
Panitia unifest dan  D'cinamons

Widiiiihhhh, inilah foto seru-seruan kami. Sebenarnya lebih edannnn dari pada ini sih, tapi .... ya begitulah. haha
Organisasi ini baru disahkan menjadi organisasi setelah acara ini selesai. mungkin sekitar beberapa minggu dari ini (kalau tidak salah).
Meski kami berbeda fakultas dan jurusan, tapi kekeluargaan disini sangatlah erat. Bahkan terkadang rapatnya sepuluh menit, bercandanya beberapa jam. ahahahah
Itulah kami,,,,,
Tapi acaranya selalu oke dan kekeluargaannya juga sangat oke....
Nggak nyesel deh, bagi kalian yang ingin bergabung dengan kami. ahahaha (promosi)

Dari OSIS ke BPM???

Siang teman-teman....
Hmm... Lagi seneng-senengnya mengingat masa lalu eum. Dulu, aku adalah orang yang super duper pendiam. Mungkin karena dulu, aku nggak mau masuk SMA 6 Garut kali ya? hahaha... Tapiiii, ternyata sebuah perubahan besar muncul setelah aku masuk ke sekolah tersebut.
Lucu banget deh kalo inget waktu kelas satu. hihihi

Percaya nggak? Dulu, aku nggak pernah keluar dari kelas. Kerjaanku hanya duduk diam di bangku tercinta. ahahaha.... Terus akupun tak dekat dengan orang lain, dan yang pasti aku itu super-super pendiam. Nggak pernah nanya sebelum ditanya orang lain. hihihi (sombong banget ya????)
Ya, maklum lah ya.. ceman-ceman... Soalnya ini kali kedua aku masuk ke tempat yang tidak aku inginkan....
Heuheuheu dasar ya!!!

Tapi, ternyata Tuhan sudah merencanakan sesuatu yang lain. Di kelas 2, aku dijerumuskan ke kelas Bahasa oleh guru BP/BK ku. Dan alhasil, ternyata aku mampu menemukan passionku yang sesungguhnya di kelas ini. (walau aku baru tahu kata passion di kampus.hihihi). Dengan begitu, aku menjadi semakin yakin bahwa Alloh telah memberikan jalan yang terbaik bagi hidupku.

Bahasa oh bahasa.........

Next..
Nah, dikelas dua. Baru aku beraksi. Aku bosan dengan "ke-diamanku" jadi aku mencari suasana baru. Kebetulan saat itu ada open rekruitmen buat kandidat calon ketua OSIS. Eh, tiba-tiba aku dicalonkan sebagai salah satu kandidatnya. Ya, apa boleh buat. aku coba lah. 
Pertama, aku lolos seleksi calon kandidat ketua OSIS nya, kemudian aku ikut debat. Dan, jengjrengggg.... Aku tidak terpilih, hahaha.... 
Akhirnya aku hanya jadi Ketua OSIS 1 (Wakil 1), yang memegang 5 sekbid. Alhamdulillah lah, ya.... hee
Nah, itulah awal keaktivan ku disekolah. 
Aku jadi aktif di kelas, aktif ikut kegiatan-kegiatan didalam maupun diluar (yang selalu gratis, karena selalu dibiayai sekolah), juga dekat dengan semua guru di sekolah. Termasuk kepala sekolahnya (walau dia tak pernah mengingat namaku. Biasanya ia suka memanggilku dengan "Si anak yang suka ngaji saat upacara".hihihi ) Emh, dasar ya... 
Tapi terima kasih Bu/Pak... Teman-teman semuanya. 
Kalian sudah membuatku mampu berbicara di depan umum serta mampu membuatku jadi seseorang yang selalu optimis.
Perpisahan anak-anak OSIS SMAN 6 GARUT
 periode 2008-2009
di Pangandaran-Garut
Idihhh,,, jadi kangen deh....

Next.....
Nah, nah... Sekarang kan sekolah baru... jadi kegiatan baru juga dongs..... 
Berkat sekolah SMA-ku tercinta itu, aku mampu menembus UNPAD. he

Seperti biasa, aku adalah tipe orang yang mampu bersosialisasi dengan lingkungan baru jika sudah setahun atau jika lingkungannya enak, mungkin hanya beberapa bulan saja. Dan disini, aku baru mampu bersosialisasi di lingkungan luar kelas. Kalau di kelas, aku masih pendiam. hee (Tapi semester sekarang, insya alloh tidak akan menjadi seorang pendiam lagi,hihih)

Disini, aku bergabung dengan FLP-J (Forum Lingkar Pena Jatinangor), alhamdulillah dua cerpenku sudah terbit. (novel nyusul ya... Insya Alloh). Terus PAMASAGI (Paguyuban Mahasiswa Garut Intan), dan BPM  FISIP (Badan Perwakilan Mahasiswa FISIP) kalo di sekolah MPK kali ya? hehe

Ternyata rasanya beda, kalo di OSIS aku kan sibuk(Setiap bulan itu pasti ada 1-2 acara). Kalo di BPM, kok nyantai banget ya? Atau akunya yang masih belum faham dengan BPM, sehingga aku merasa nyantai. 
Ahahaha, entahlah ya... Sekarang aku di bagian staff advokasi, komisi B. Alasan milih advokasi, karena dulu aku pernah bantu temen advokasi beasiswa (padahal masih maba juga.hahaha). Jadi setidaknya sudah ada pengalaman buat advokasi. hihiihi

BPM FISIP UNPAD
Periode 2011-2012

Hmm........
Rencana semester 3, aku mau fokus jadi anak HI dulu. Soalnya, sekarang aku masih belum merasa jadi anak HI. So, fokus belajar dan tetap menulis....