Menulis
adalah suatu kegiatan untuk menciptakan suatu catatan atau informasi pada suatu
media dengan menggunakan aksara. Menulis biasa dilakukan pada kertas dengan
menggunakan alat-alat seperti pena atau pensil. Pada awal sejarahnya, menulis dilakukan dengan
menggunakan gambar,
contohnya tulisan hieroglif (hieroglyph)
pada zaman Mesir Kuno.
Tulisan dengan aksara muncul sekitar 5000 tahun lalu. Orang-orang Sumeria
(Irak saat ini)
menciptakan tanda-tanda pada tanah liat. Tanda-tanda tersebut mewakili
bunyi, berbeda dengan huruf-huruf hieroglif yang mewakili kata-kata atau benda.
Kegiatan menulis berkembang pesat sejak diciptakannya teknik percetakan,
yang menyebabkan orang makin giat menulis karena karya mereka mudah
diterbitkan.
Seiring berkembangnya zaman, sekarang menulis tidak hanya
menggunakan pena atau pensil saja tetapi menulis bisa juga dilakukan dengan
menggunakan mesin tik atau menggunakan komputer. Dengan menulis seseorang dapat
melakukan refleksi, akan tetapi menulisnya bukan menuliskan berbagai hal yang
negatif. Menulis yang dapat menjadi alternatif refleksi adalah menulis hal-hal
yang sifatnya positif. Seseorang yang sedang mengalami stres bisa berubah
menjadi fresh setelah ia menulis. pernah suatu ketika, ada seorang wanita yang
sangat kaya. Ia adalah wanita karir. Dalam kehidupan sehari-harinya, ia belum
pernah mengerjakan semua hal yang berhubungan dengan rumah tangga. Namun suatu
ketika ia harus meninggalkan karirnya dan pergi bersama suaminya ke luar
negeri. Disana ia tidak mempunyai kegiatan yang seperti biasannya ia lakukan di
negara asalnya. Yang ia lakukan hanyalah duduk di rumah dan mengerjakan semua
hal yang berhubungan dengan rumah tangga.
Awalnya, ia benar-benar merasakan stres yang sangat
dalam. Karena kegiatan yang selama ini ia kerjakan merupakan kegiatan yang belum
pernah ia lakukan sebelumnya. Akhirnya semua itu ia adukan kepada suaminya, dan
ternyata suaminya malah menyarankan wanita itu untuk menuliskan semua keluh
kesahnya dalam sebuah blog.
Wanita itu mencoba menuliskan semuanya dalam blog. Ia
menulis secara rutin. Ternyata benar, hal yang disarankan oleh suaminya itu
ternyata manjur. Sekarang ia tidak lagi stres. Ia malah menyukai kegiatan
barunya itu. Sekarang blognya dikunjungi oleh banyak orang. Bahkan tak jarang
ada orang yang berkonsultasi tentang masalah rumah tangga mereka. Selain itu,
wanita itu juga ditawari untuk menerbitkan sebuah buku.
Kejadian diatas cukup memotivasi saya untuk tetap
menulis. karena sayapun sudah merasakan semua itu sebelum saya tahu bahwa
menulis itu bisa menjadikan refleksi juga bagi kita. selain itu, kisah-kisah
orang sukses serta buku-buku karya Habiburrahman
pun cukup memotivasi hobi saya ini. Dengan menulis, pikiran yang sedang kabut
bisa berubah menjadi fresh. Maka menulis dan terus menulis itulah salah satu
misi hidup saya untuk mengubah dunia.
Tak hanya menulis, saya pun ingin menjadi seorang
penulis. Orang yang akan dikenang namanya adalah orang yang mempunyai hasil
karya yang bermanfaat bagi orang lain. Meskipun kita sudah mati, namun karya
kita tetap ada. Dan nama kita selalu dikenanng oleh orang lain. Itupun menjadi
alasan mengapa saya ingin menjadi seorang penulis. “khairunnas ‘anfauhum linnaas”.
Sebuah tulisan yang bermanfaat, sebuah tulisan yang
selalu dicari oleh orang, sebuah tulisan yang tak pernah bosan orang membacanya
merupakan tulisan yang menjadi target saya. Sebuah tulisan yang mampu
menggetarkan dunia. Gemakan muslim dengan tulisan. Jadikan tulisan kita sebagai
motivasi bagi orang lain.
Jadi, selain menulis merupakan hobi, menulis juga
menjadi obat penenang tatkala pikiran sedang mengalami stres. Kemudian menjadi
seorang penulis karena ingin memberikan manfaat bagi orang lain dan ingin menggoncangkan
serta menggetarkan hati masyarakat dunia
dengan tulisan yang sederhana namun selalu dikenang sepanjang masa.
0 komentar:
Posting Komentar