RSS

youtube: Naiko Chanel

click to generate your own textclick to generate your own textclick to generate your own textclick to generate your own textclick to generate your own textclick to generate your own textclick to generate your own textclick to generate your own textclick to generate your own textclick to generate your own textclick to generate your own textclick to generate your own textclick to generate your own textclick to generate your own textclick to generate your own text

Ternyata Baca itu Penting

Jyahahahahhhh... Busyet dah, hari ini aku kesiangan masuk dongggg... Gara-gara keenakan baca sama nulis akhirnya lupa waktu. Wekwewwww, tahu nggak? Huhhhh Aku lari dari kosan sampai ke kelas. Rasanya tuh seperti dikejar-kejar "inu".heuheuheu
Sampai di kampus, duduk di belakang sambil ngos-ngosan.haaahhhh dasarlah. Sumpah kesel banget, duduk dibelakang itu tidak enak.
heeeeuuu... Hari ini aku merasa sebuah energi baru rasanya mulai merasuki jiwa. Seperti ada sesuatu yang mendorongku kembali.  Entah karena mungkin sebentar lagi tahun 2013 kali ya??? he

Biasanya sebelum pergi sekolah, aku tak pernah baca buku, artikel atau hal apapun yang menyangkut dengan mata kuliah hari itu. Kalo sekarang, tidak baca itu rasanya seperti ada sesuatu yang kurang. Entah apa itu, rasanya hampa. Aku datang seperti gelas yang kosong, tidak tahu apa-apa. Dan hanya siap untuk menerima materi saja. Hmmm...... Rasanya memang tidak enak. Apalagi kalo misalnya kita tidak update dengan berita nasional maupun internasional. Wah, wahhhh rasanya seperti apa ya??? Melongo tak tahu apa yang harus dibicarakan karena tidak mengetahui kasus-kasus yang mereka bicarakan.

Aku sekarang baru mengetahui, bahwa seorang mahasiswa itu seharusnya tidak hanya menerima mata kuliah saja. Akan tetapi kita juga harus update sendiri tentang semua yang terjadi di negeri ini. Ya, terlebih karena aku mahasiswa HI. Selain itu, aku juga baru berpikir bahwa sesungguhnya menerima ilmu dari dosen saja itu tidak cukup. Kita perlu membaca sumber-sumber lain supaya kita bisa lebih memahami apa yang kita pelajari. Hmm...

Seharusnya aku menyadari semua ini sejak pertama aku masuk dunia perkuliahan. Namun, karena pas awal aku belum mengetahui bagaimana posisi aku di jurusan ini. ya akhirnya aku hanya menjadi seorang mahasiswa yang kuliah-pulang, kuliah-pulang.

Tapi hal itu mungkin memang biasa terjadi padaku. Dulu waktu SMA saja, aku juga perlu menyesuaikan diri serta mencari tahu apa sebenarnya posisiku di SMA itu. Namun, setelah setahun aku akhirnya bisa mengenali diriku sendiri. Nah, begitupun dengan sekarang.
Setahun sudah aku melalui peerkuliahan ini, ya sekarang akhirnya aku mampu mengetahui siapa diriku sebenarnya. Hmm... Ya, sedikitnya berkat mata kuliah filsafat juga sih.... hehe
Walau baru masuk sekali, tapi luar biasa!!! Dosennya mampu mengubah pikiranku secara tidak langsung.
Hmm.. Terima kasih ya, pak.. :)

!!!!!!!!

Hmm... Aku butuh seseorang yang bisa menenangkan hatiku kali ini. Aku perlu seseorang yang bisa mengembalikan hatiku kali ini. Sebenarnya semangat baru saja tumbuh kemarin, namun rasanya aku telah merusak semangat itu dengan perbuatanku sendiri. Aku telah mengotori diriku sendiri. Aku telah menyia-nyiakan sesuatu hal yang mungkin itu baik bagiku.
Shit!!!
Arrrrrrggggggggghhhhhhhhhhhhhhh pengen nangiiiiiiiiiiissssssssssss............

Silaturahmi di Kebun Binatang



Ehm,,, Sore teman-teman... Minggu ini, aku tidak pulang ke rumah. Ya, memang sudah niatnya nggak pulang sih. Soalnya nanti kalo misalnya pulang, pasti nggak bakal mau berangkat kesini lagi.hihihih Dasar ya..
Aku berniat untuk belajar saja, tapi ternyata teman sekaligus kakak-kakakku ini mengajakku untuk pergi ke suatu tempat. Awalnya sih aku pikir buat apa pergi jalan-jalan, semester ini aku kan mau fokus kuliah. Tapi ternyata hatiku berkata lain, aku seharusnya pergi untuk menambah link, ilmu, melatih softskill dan yang pastinya refreshing juga. Daripada di kosan duduk diam belajar dan nulis saja.hehehe
Ya, akhirnya kuputuskan untuk berangkat bersama mereka. 

Aku baru mengenal mereka beberapa bulan yang lalu, tapi ternyata mereka begitu care hingga kami mudah untuk akrab. 

Nah, tadi pagi kami berkumpul sekitar jam 07.45 di pangdam alias pangkalan damri. Kami naik damri jurusan Jatinangor-Dipati Ukur. Lama perjalanan menuju bandung hanya 2 jam saja. Tepat pukul 09.55 kami tiba di Dipati Ukur, depan kampus Ekonomi UNPAD. Nah, rencananya kami akan pergi ke kebun binatang di jalan taman sari. Untuk mencapai kesana, kami masih harus naik angkot satu kali jurusan panghegar. Beberapa menit kemudian kami sampai dehhhh... yeeee....

Dan tahu nggak teman-teman, ternyata kebun binatang bandung itu sangat luas. Dulu aku juga pernah kesana, tapi karena aku masih kecil jadi aku tidak terlalu ingat segimana luasnya kebun binatang ini. 
Jahahahaha....
Tujuan kami kesini sih hanya untuk silaturahmi. Dan ternyata tidak hanya silaturahmi dongggg... Banyak sekali ilmu yang aku terima disini. Kemudian akupun jadi tambah kagum dengan keagungan Alloh yang menciptakan beragam-ragam makhlukNya yang indah. 

Disini juga aku mempunyai teman-teman baru yang sangat luar biasa. Pertama, namanya fristy (aduh, aku nggak bisa nulisnya. maaf ya teteh..he), Nah tahu nggak ? Ternyata dia seumuran dengan aku. Cuman beda 3 bulan saja. Tapi yang hebatnya, dia sudah masuk semester 5 sedangkan aku baru semester 3.heuheu
Nah, dia punya cita-cita untuk kuliah dan bekerja di Jerman. Wah, wah... hihihi (Padahal bareng aku yu??? Kita masuk ke hukum internasional di Jepang.hehehe) Amiiiinnn, semoga cita-citanya tercapai ya mbak... :)
Kedua, teh Irdha... Teh Irdha ini seangkatan denganku, tapi ternyata dia lebih tua dariku. Dia kelahiran 92.hehe Hobinya nyanyi, dengerin musik. Dan dia juga aktif di BPM Kema UNPAD. Wuahhhhh
Ketiga, teh Hima. Cita-citanya pengen jadi dosen... Dia juga lumayan aktif di kampusnya.hihi
Nah, itu adalah teman-teman baruku
Yang duanya sih, Teh Ani sama teh Nengsih. Mereka juga orang-orang hebat. hmm... Aku bersyukur kenal dengan kalian teman-teman.. :)

Nah, selanjutnya... Inilah beberapa ekspresi para penghuni kebun binatang Bandung.... jengjrengggg.....
Ini adalah beruang yang sedang menunggu makanan yang diberikan oleh para pengunjung.
 
Nah, kalo ini namanya Atim. Dia merupakan orang utan yang sudah jinak..hihihi... Hmm... Dia juga senang di foto ternyata. Berbagai ekspresi muncul dari wajahnya ketika orang-orang meminta untuk berfoto dengannya.



Tuh kan ada-ada aja ya?hehehe




Ya,,, begitulah... sebenarnya fotonya masih banyak sih. Tapi segini juga cukup ya... 
Pokonya, kalo main ke kebun binatang Bandung, dijamin rame deh. Binatangnya tidak hanya untuk dilihat saja. Tapi ada juga binatang yang bisa kita naiki. Seperti unta, gajah, dan lain sebagainya. Nah, selain itu ada juga wahana bermain untuk anak-anak. Pokoknya, dijamin rame dehhhhh... nggak bakal nyesel deh kalo main kesana.


Semangat dari Mereka

Sebenarnya tak ada hal yang istimewa dalam tulisan yang sekarang aku tulis ini. Hanya sekedar rasa ingatku pada mereka. Mereka yang selalu menjagaku siang dan malam. Mereka yang selalu melimpahkan kasih sayang pada semua anak-anak mereka. Mereka yang berani berkorban demi kemajuan anak-anaknya. Ya, mereka yang selalu memberikan semangat hidup ketika aku merasa down. Tak jarang, mereka rela untuk menahan rasa kantuk hanya karena anak-anak mereka. 
Kali ini rasa rinduku sedang menggebu, namun rasanya aku tidak bisa pulang untuk sementara waktu. Karena aku juga tidak ingin merepotkan mereka lagi. Sekarang aku hanya ingin berusaha menjadi terbaik dihadapan mereka. 

Jika aku kembali merasakan down atau bermalas-malasan belajar, aku cukup melirik pada meja belajarku. Maka disana, aku akan menerima energi semangat yang kembali menggebu. Aku tak ingin menyia-nyiakan berjuangan yang telah mereka lakukan untukku. 
Jika melihat foto mereka, maka aku teringat pada wajah mereka yang sedang kelelahan karenaku. Pernah kulihat, waktu itu kebetulan aku pulang sekolah langsung ke rumah, tidak pulang ke pondok. Tahukah kau? Ternyata selama aku tinggal disana, mereka mati-matian mencari nafkah demi kami. Waktu itu, aku sedang beristirahat di kamar. Tiba-tiba ada suara seseorang menurunkan sebuah barang dengan nafas ngos-ngosan. Kemudian aku keluar dari kamar dan melihat dari kaca ruang tengah. Ternyata, itu adalah suara ibuku.
(Ya, kami memang dari keluarga yang pas-pasan. Namun karena keinginanku untuk menjadi orang yang lebih baik mungkin memaksa mereka untuk bekerja dengan keras).
Dari dulu aku memang tidak pernah meminta uang banyak untuk jajan, bahkan tak jarang aku tak membawa sepeser uangpun ketika pergi ke sekolah. Namun, jika ada keperluan yang bersangkutan dengan pembelajaran barulah aku minta.Namun, sejak melihat mereka yang dengan penuh semangat mencari nafkah demi kami. Aku tak pernah meminta uang untuk hal-hal yang tidak berguna. Malah aku memikirkan bagaimana caranya agar orang tuaku terlepas dari semua ini. Akhirnya, tiba saatnya kelulusan. Hmm.. Biaya untuk itu ini mulai kembali marak. Namun, lagi-lagi aku tak berani untuk meminta uang untuk itu. Tapi, alhamdulillahnya. Semua anak yang lulus ke PTN dan mendapat beasiswa dikasih uang buat ongkos, masing-masing Rp 400.000,- oleh sekolah. Jadi sebagian uangnya aku bayarkan.
Sejak kuliah, inginnya sih aku sedikit mengurangi beban mereka dengan beasiswaku ini. Tapi maaf ma, pa... Ternyata uangnya masih belum cukup. 
Insya alloh setelah aku lulus kuliah, aku akan membahagiakan kalian. Do'akan saja anakmu ini...

Terkadang, aku merasa malu pada mereka. Bahkan terkadang aku merasa malu untuk pulang karena aku belum bisa membantu mereka. Tapi setidaknya aku sedang berusaha kali ini ma, pa. Semangat yang kalian beri kali ini takan pernah luput ma. Sejak aku masuk ke universitas ini, aku bertekad untuk memberikan sesuatu pada kalian suatu saat nanti. Aku juga ingin kalian dipanggil pada saat wisudaku, karena anakmu telah lulus dengan nilai terbaik. Hmm....
Do'akan aku ma, pa. Semoga apa yang selama ini aku cita-citakan bisa berhasil seperti apa yang kalian harapkan.

Jauh dari Keluarga

Pernahkah kalian berada jauh dari keluarga kalian?
Jika pernah, apa yang anda lakukan selama anda jauh dari rumah?
Apakah berpoya-poya? Ataukah hidup sederhana seperti biasanya di rumah? Pernahkah kalian mengingat mereka dimanapun kalian berada? Atau mungkin kalian bahkan tengah sibuk hingga akhirnya kalian lupa dengan orang-orang di rumah? 

Teman-teman, kali ini saya hanya sedikit share tentang kebiasaan saya selama jauh dari orang tua. Sejak masih SD, saya sudah ditawari untuk tinggal di rumah yang bukan rumah sendiri. Dan entah kenapa, secara tiba-tiba aku langsung menerima tawaran mereka. Tanpa basa-basi, setelah keluar dari SD aku langsung diluncurkan kesana. (Wew.he)
Awalnya sih, biasa-biasa aja. Karena semua disediakan di sana. Yang berbeda hanyalah manajemen keuangan. Kalo uang, itu diatur oleh sendiri. hhihihi 
Tapi apalagi sekarang, jaraknya bertambah jauh dari rumah.heuheuheu
Pernah terbesit dalam hati, ketika aku makan makanan yang enak "apakah keluargaku juga merasakan hal yang sama?" Atau malah mungkin mereka tidak menemukan makanan demi kita yang jauh dari rumah.
Melihat sahabat-sahabatku yang terlalu hedon, terkadang aku susah untuk bersosialisasi dengan mereka. Karena biasanya hidupku penuh dengan kesederhanaan.
Aku takut, ketika aku berusaha untuk berpoya-poya, main-main dan lain sebagainya. Mereka yang berada di rumah malah kesusahan untuk makan demi kita yang jauh dari mereka.
Pernah nggak kalian bayangkan...
Jika sebenarnya kalian orang biasa-biasa saja, kemudian ketika datang ke suatu kota kalian bergabung dengan orang-orang yang hedon. Kalian tidak pernah merasakan bagaimana letihnya mencari uang seratus itu. Seandainya kalian telah merasakan bagaimana caranya mencari uang. Maka barulah akan tersadar.
Pernah aku renungi, ketika melihat wajah orang tuaku yang begitu lelah setelah pulang kerja. Aku tahu banget bagaimana orang tuaku berjuang demi anak dan istrinya.
Dulu, ia berani menantang matahari demi sesuap nasi. Sekarang, ia berani kerja mati-matian karena keluarga tercinta juga. Bagaimana tak iba hati ini ketika melihat ayah pulang tengah malam hanya demi keluarganya.
Namun, terkadang mereka ada juga yang tidak memikirkan bagaimana lelahnya orang tua mencari nafkah. Mereka hanya senang untuk menghabiskannya. Ketika orang tua tidak ada, barulah mereka memikirkan bagaimana dahulu orang tuanya telah banting utlang demi mereka. Barulah mereka tahu bagaimana susahnya mencari uang.

Teman-teman seperjuanganku...
Ingatlah perjuangan mereka teman.
Aku pernah mendengar suatu cerita daro seorang kakek, bahkan cerita ini pernah aku sampaikan di salah satu web berita daerah, Garut news.
Ceritanya, kakek ini berasal dari Garut. Ia bekerja hanya sebagai tukang antar koran ke tiap dosen di beberapa fakultas kampusku kemudian ia juga berjualan tali sepatu. Ia tidur di mushola dekat dengan kamp UKM di kampusku. Jika uangnya cukup untuk membeli beras sebanyak 20kg, barulah ia pulang. Kemudian ia juga terkadang berpuasa karena penghasilannya yang kurang. Ia berbuka hanya dengan air putih saja. Teman-teman, bayangkan. Ketika saya tanya kenapa semua ini ia lakukan, ia menjawab semua ini ia lakukan hanya untuk keluarganya di rumah sana.

Nah, teman-teman seperjuanganku... Janganlah kalian terlalu memboros-boroskan uang kalian. Karena siapa tahu orang tua kalian tidak menemukan sesuap nasi demi kalian. Berpikirlah tentang keluarga kalian terlebih dahulu jika kalian ingin memboros-boroskan uang. Rasakan betapa capenya orang tua kalian mencari nafkah demi kalian, teman. 

Atarashi no Sensei


“Back to the senior high school!”
Ya, aku merasa kembali ke kelas asalku. Bahasa. Namun yang menjadi perbedaannya disini adalah tidak ada Ade sensei, yang berani mencoret muka muridnya atau sekedar membiarkannya berdiri di depan kelas karena tidak hafal tulisan hiragana. Juga tidak ada Ervina sensei yang selalu mengajak anak-anaknya belajar sambil bermain. Dan yang paling menyedihkan adalah tidak ada teman-teman kelas yang selalu ramai penuh kisah, heuheuheu...
Hmm... di kelas ini, kami hanya akan bertemu dengan sensei serta teman-teman yang baru. Aku belum tahu cara pembelajaran atarashi sensei ku ini seperti apa. Yang pasti aku hanya berharap akan mendapatkan sebuah ilmu lebih darinya. Amiinn

Ilusi Malam

Malam ini rasanya bintang tak kembali menyapa. Aku hanya berada dalam sepi sendiri. Kali ini aku hanya seorang, ya seorang diri.
Aku ingin berteriak sekencang mungkin.. Tapi rasanya tak mungkin, karena dengan begitu semua orang kan terbangun dan berlomba untuk menggebugiku. 
Malam ini aku termenung......
Sejauh yang aku pandang dan rasakan, ternyata aku butuh belajar lagi. Aku butuh belajar tentang arti hidupdan perjuangan yang sebenarnya. 
Kali ini, tak ada sandaran yang kan menjadikanku tegar. Aku haruslah belajar tegar dengan apa yang selama ini aku miliki. Aku haruslah belajar dengan semua hal yang aku bisa. 
Tak mungkin ku rebut kembali semua hal yang kan mempermalukanku lagi. 

Kali ini aku benar-benar membutuhkan secercah cahaya yang kan mampu membangkitkan semangatku untuk kembali ke duniaku yang sesungguhnya. 

Malam ini, ingin kulepaskan semua hal yang tersimpan dalam benakku. 
ya? Selama ini, aku hanya mampu berobsesi namun kurang perjuangan. Perjuangan untuk memotivasi diri dan perjuangan untuk hidup. 
Entah kenapa, rasanya urat malu ini seakan menjalar ditubuhku. Mereka seakan tumbuh dengan sendirinya hingga meliliti seluruh tubuhku. Tak bisa aku melihat jalan ke depan, tak mampu aku melihat dunia luar bahkan tak mampu aku mengenali diriku sendiri. 
Dulu, aku bukanlah orang seperti ini. 

Heeeeeeeuuuuuu...... 
Aku begitu lemah. Aku hanya merangkai kata tak mampu bicara. Aku heran dengan diriku sendiri. Haruskah  ku kembali ke duniaku dulu? Tapi rasanya tidak mungkin. Perjuanganku masih terlalu panjang. Masih perlu waktu beberapa tahun lagi untuk mengejar semuanya. Hingga sempurnalah semuanya.

Aku sadar..
Sebenarnya aku hidup dijalan yang tidak aku inginkan. Sehingga perlu adaptasi yang lebih dengan dunia baruku. Tapi sebenarnya, aku pun sadar. Tuhan menjerumuskanku ke dunia ini supaya aku bisa berpikir luas. 

Arrrrrgggggggghhhhhhh....... Aku bingung dengan hidupku. Entah pada siapa ku mengadu. Yang jelas, sekarang disisiku hanya adaNya.

Orang bilang, aku adalah orang yang sangat beruntung. Orang bilang, aku adalah orang yang pintar. Dan orang bilang bahwa aku adalah orang yang hebat karena mampu mengetahui semua hal tentang diriku sendiri. Tapi sebenarnya, ada satu hal yang mereka tidak ketahui dariku. 

Hmm... sudahlah,, menurutku tidak usah diceritakan. 
Disini aku hanya ingin melepaskan kesedihanku. Karena aku harus kembali berjuang dengan segudang semangat yang harus kubakar kembali dari awal. 

Bintang, meski malam ini engkau tidak menyapaku. Tapi mungkin ini sekedar sapaan kecil dariku. Sekedar melepas kerinduanku pada mereka. 
Bintang, tolong sampaikan pada mereka "Aku merindukan mereka"