RSS

youtube: Naiko Chanel

click to generate your own textclick to generate your own textclick to generate your own textclick to generate your own textclick to generate your own textclick to generate your own textclick to generate your own textclick to generate your own textclick to generate your own textclick to generate your own textclick to generate your own textclick to generate your own textclick to generate your own textclick to generate your own textclick to generate your own text

Kata Kerja Golongan Ke 2 dan 3

おはよう ございます。おひさしぶり ですね。
いま、わたしたち は 日本語 を べんきょうします。

Haduh, sudah lama tidak berjumpa.
Sekarang mari kita lanjutkan kembali pembelajaran kita mengenai kata kerja.
Kemarin, kita sudah sampai pada kata kerja golongan pertama  ya? Sekarang mari kita lanjutkan ke kata kerja golongan ke dua dan tiga.

Kata kerja golongan ke dua adalah kata kerja yang diakhiri oleh ~iru dan ~eru. Sedangkan kata kerja golongan ke tiga adalah kata kerja yang berakhiran ~uru. Contoh:
~iru (いる)     : みる (melihat)
~える    : たべる (makan)
~uru (うる) :する (melakukan)
Perubahan bentuk menjadi bentuk masu:
1. Miru : ru disana dibuang kemudian diganti dengan masu. Jadi Mimasu, artinya melihat.
2. taberu : sama juga, ru diganti menjadi masu. jadi tabemasu, artinya makan.
3. suru : nah, untuk kata kerja golongan ke tiga uru dibuang/diganti dengan imasu. Jadi, shimasu.

Bagaimana mengerti tidak?
hhhuuuhhh
Setelah beberapa minggu terjerat dengan sibuknya aktifitas, akhirnya sekarang bisa menghela nafas di kosan. Meski kepala pusing dan hidung mampet, tapi tak apalah. Yang penting bisa merebahkan badan sejenak. 
zzzzz.... Benar-benar nyut-nyutan deh ini kepala. Rasanya kalo sudah begini pengen pulang ke rumah saja. Tak ada teman yang bisa memperhatikan, semuanya sibuk dengan urusannya masing-masing. Tapi ya, buat apa juga kali memperhatikanku?ahahaha Dasaaarr!

Sebenarnya, aku disini hanya ingin menyapa saja. Dulu yang biasanya aku bisa menulis setiap saat, tapi kali ini tidak. Kesibukan semakin melanda. Bahkan kemarin-kemarin aku sering pulang malam untuk menguruskan hal tersebut. 
hmm...
Tapi dengan kesibukanku, ternyata semua penat yang menghantui jiwa sedikit demi sedikit terlupakan. Tak pernah lagi terbayang...

Kini aku merasa seperti terbang diangkasa. Tak peduli dengan kata orang yang selalu menganggapku sebagai seorang yang idealis dan tidak realis. Bahkan ia bilang "Pantesan tingkat 2! Masih idealis"
Hadaaahhhh, dibilang seperti itu? jleb bangetlah. 
Okelah, sepintas mungkin mereka melihatku sebagai orang yang seperti itu. Namun, perbuatan yang akan menjadikan keidealisanku itu berubah menjadi hal yang realis. Tapi tekadku yang terlihat idealis itu membuat aku terus belajar. 
"Untuk apa sekolah? kan ada buku. Dari buku kamu bisa mendapatkan apa yang kamu inginkan." katanya. 
Kemudian "Untuk apa sekolah? Untuk apa memikirkan negara? Emang kita nggak bisa hidup tanpa negara? Saya aja, 8 tahun masih menganggur."
zzzzz.... semua pertanyaan itu membuatku geram. Setelah aku jawab, ia masih saja terus bertanya dan seolah meyakinkan bahwa sebenarnya aku itu masih terlalu idealis dan harus berubah menjadi seorang yang realis. Tapi aku tidak bisa dengan mudahnya berubah menjadi orang yang seperti itu. Dari dulu, karakterku memang sudah seperti ini, semuanya harus tersusun dengan rapi. Dan mengerjakannya satu persatu dengan terstruktur. kemudian  mencatat semua yang sudah aku kerjakan dan belum aku kerjakan.
Dengan begitu, aku bisa mengetahui mana saja hal yang belum aku kerjakan dan mana saja yang sudah aku kerjakan. Supaya memanfaatkan waktu dengan sebaik mungkin. 
gggggggrrrrrrr...... Tapi ya sudahlah, kepalaku malah makin pusing kalo mengingatnya
heuheuheu

Tapi lumayan keren juga sih dengan pemikiran akang itu. ahahaha

Kali ini aku terdiam, 
terdiam yang bukan sekedar terdiam. 

Diam dalam sepi yang mempesona.
Kali  ini aku terhanyut dalam lamumanku. Lamunan yang jika semua orang tahu, mereka pasti akan menertawakannya. Pernah suatu hari ku ceritakan lamunan senjaku itu. Namun, entah mungkin karena pikirannya sudah terkonstruksi seperti itu atau apa. Yang jelas, mereka selalu tersenyum sinis ketika mereka tahu kalo lamunanku seperti itu.

Tak pantang menyerah,
Justru senyum sinis serta perkataan mereka justru kembali membangkitkan semangatku. Aku duduk terpaku dengan semua ini. Memikirkan semua strategi yang belum aku gunakan dengan baik. 

Sepi, sungguh sepinya hidup ini tanpa kehadiran mereka. 
Tapi satu hal yang selalu memberikan energi padaku. Tatkala aku kalah dalam sesuatu, ya .. Tatkala orang lain bersedih dengan kekalahannya, aku malah tersenyum. Mereka menangis, aku tertawa. Mereka bingung, aku sibuk mengotak-atik netbook. Mereka galau, aku masih tersenyum. 

Sapaan Pagi

hmm... Selamat pagi teman-teman...
Sayang, sekarang aku tidak bisa menulis sesering dulu. Padahal aku begitu merindukan kalian. Tapi, karena beberapa kesibukan yang mulai mengguyuri hidupku, akhirnya aku terpaksa mendayu dalam setiap nafasnya. 

Seperti yang kubicarakan kemarin, untuk mencapai cita-cita yang tinggi itu pasti akan ada rintangan yang tinggi pula. Tapi, Alloh tidak akan memberikan masalah diluar batas kemampuan kita. Setiap masalah atau cobaan yang Alloh berikan, pasti dapat kita lewati dengan penuh semangat jikalau kita menghadapinya dengan penuh senyuman. 

Hari berganti hari, usiaku pun semakin berkurang. 
Aku tak tahu kapan Tuhan akan mengambilku kembali. 

Kemarin, baru pertama kali ada orang yang bilang bahwa aku tipe orang yang lembek. Aneh, selama hidup aku belum pernah dibilang bahwa aku itu lemah, aku itu lembek atau apapun lah kata-kata yang semacam itu. Oke, mungkin waktu itu aku agak sensi. Cape, baru pulang latihan. Eh tiba-tiba ada yang ngomong kaya gitu. Sumpahlah pengen jitak tuh orang. 
Tapi kembali berpikir, mungkin bagi orang itu aku terlihat lemah karena dia belum tahu sebenarnya siapa aku. Dia hanya melihatku dari satu sudut pandang saja dan sepintas. Tidak tahu tentang kehidupanku yang sebenarnya. Hadaaaahhhh ....
Meski mungkin kalo aku bilang seperti ini ia nggak bakalan percaya, tapi ya ya ya... Okelah, thats  his character. So, aku ngerti. Dan aku nggak bakalan musuhin dia! Ini hanya akan aku jadikan pelajaran saja. Dan mungkin aku akan memberikan bukti padanya bahwa aku tidak seperti apa yang ia simpulkan begitu saja. 

zzzzzz......
Hah, ya sudahlah!

Sekarang aku butuh udara segar untuk memulai aktivitas baruku. 
Kembali bergaul dengan anak kecil, mungkin sejenak akan menghilangkan penatku ini. 
Setelah dipusingkan dengan berbagai hal. 
Hmm.....

*ups lupa
hari ini tanggal 11???
Oh, oh oh,...
Insya Alloh deh, tulisannya kelar akhir desember, dan awal tahun baru siap tembus penerbiiiiiiittttttt.....
Aku bosen hidup keroyokan, jadi must be single! ahahaha
Amin, amin...

Give Me Some Support.....

hmm... Sudah lama nggak nongol di blog... -_-
Uhm, awal bulan ya?
Rasanya aku ingin meledak eum.. Semakin kita beranjak dewasa, rasanya beban semakin bertambah. Hadaaahhh ditambah dengan tugas yang numpuk dan nggak pernah beres-beres. Beres satu datang lagi yang lainnya. Grrrr
Well, ini mungkin karena pilihan kita juga. Seandainya kita tidak berkecimbung di dunia yang sekarang kita terjuni mungkin kita tidak akan pernah merasakan seabreg tugas yang nggak pernah selesai-selesai. 

Hmm... akhir-akhir ini, tak seperti biasanya. Biasanya aku yang menyemangati orang yang sedang down. Tapi rasanya kali ini aku yang membutuhkan motivasi dari kalian. Rasanya motivasiku sedang turun. Tak ingin mengerjakan apa-apa. Mungkin saking banyaknya, jadi bingung harus mana dulu yang dilakukan. Orang bilang, aku terlalu autis, tapi ya mungkin ini karena pekerjaanku yang seperti ini. 
Tugas dan tugas...
Entah itu tugas di perkuliahan, organisasi dan lain sebagainya. 

Hah, tak ada orang yang bisa menyemangatiku hari ini. 
Yang bisa aku lakukan hanyalah menyendiri dan merenungkan apa saja yang telah aku perbuat selama ini. 

Malam ini, aku menatap langit yang tak begitu cerah. Warnanya begitu redup. Tak ada bintang yang biasa menemani. Tak ada pula angin yang menyejukan. Kini hanyalah sekumpulan awan yang tanpa cahaya. 
Rasanya, hatiku juga mulai meredup. aku mulai merasakan kejenuhan di dunia ini. Aku hanya ingin tinggal bersama keluargaku. Aku hanya ingin meluangkan waktuku untuk mereka semua. Aku hanya ingin kemesraan dari mereka semua. 

Ya.. Aku butuh kehangatan.

Sayang, malam ini terlalu sepi. Tak ada teman yang menemani. Bahkan cicak dan nyamuk sekalipun yang biasanya datang untuk sekedar menyapa juga tak ada. Yang ada hanyalah setumbuk kertas yang tampaknya mulai mau melayang-layang didepanku. 

Aku butuh seseorang.
Aku butuh siapapun yang bisa membangkitkan semangatku. 
Aku butuh Engkau. 
Siapapun dan dimanapun. 

:'(

IKASOS? What's that?

Ckckckck... Dasar nih si nay... Besok UTS, sekarang masih santai-santai di rumah. Bukannya udah berangkat ke medan pertempuran. ahahaha
Memang ya? kalo sudah ada di rumah itu, suka males pergi lagi. Sudah betah. ahahaha

Hmm... Lagi ingat masa di pesantren dulu nihhh. Makanya, kali ini aku ingin berbagi cerita tentang apa ya? Tentang orang-orang yang menjadi salah satu motivatorku juga. hihihi
Nah, entah siapa ini penggagasnya. Yang jelas aku baru tahu kalo ada kumpulan orang-orang ini setelah aku keluar dari pesantren mungkin hampir setahun setelah meninggalkan pesantren.
Tahu nggak, mereka itu selalu kompak tahu! Bahkan mungkin lebih care dibandingkan pada saat masih di pesantren dulu. 

Ya, kami dulu satu pesantren. Dan membentuk sebuah ikatan menjadi IKASOS alias Ikatan Soulmate Syifaush-shudur. Kocak memang, kalo misalnya baca namanya. Bahkan awalnya aku juga merasa aneh. "Wew apaan itu IKASOS?" ahaha. Tapi setelah melihat kabar dari mereka, kemudian melihat foto-foto kegiatan mereka. Aku jadi kangen deh ke masa pesantren. Padahal mereka cuma berkumpul-kumpul doang coba. Nggak lebih. Tapi busyeeet deh... Rasanya aku merasa nyaman dengan mereka jika dibandingkan dengan yang lainnya. 

jengjrenggg....
Ini dia.....

oalah, tapi cuma satu ya gambarnya sayangggg.... heuuuu

Tapi keunlah teu kunanaon nya? wkwkwkw

Hmm... Biasanya, aku selalu terhibur sih kalo berada dekat mereka. Kami merasa seperti keluarga (Ups, aku sih. tapi entah dengan kalian).. Walau belum pernah aku ikut bergabung dengan mereka, tapi dengan berkomunikasi melalui dunia maya pun aku bisa merasakan betapa care-nya mereka. Grrrrr.... Tidak JAIM seperti pas di pesantren dulu. wkwkwk
Rasanya kekeluargaan disini terasa lebih lekat. 

Hmm... Biasanya, kalo kita sudah keluar dari sebuah komunitas kan langsung menghilang tanpa jejak. Tapi tidak dengan mereka. ckckck... Pokonya, salut deh. Aku juga bersyukur bisa bertemu dengan mereka. Setidaknya tali silaturahim antara kami (para alumni), tidak terputus hanya sampai sini saja. wkwkwk
Lebay ah......

hmm... hatur nuhunnya ceman-ceman, eh salah akang-akang.hehe kalian telah memberikan senyumanku yang sempat hilang. dan membuatku kembali seperti dulu. ekekekekek....
hatur nuhun pisannya, mas agus, a jajang, a rofi, a mumuh, dll. pokona mah sadayana lah... hehe


Materialistis

Oalaaahhh... Ini dipinggir rumah ada yang nikahan, jadi pengen langsung pulang ke kosan deh. ahahaha 

Hmm... Well, kali ini aku ingin bercerita tentang orang-orang yang berubah sikapnya lantaran melihat orang atau temannya hanya dari luarnya saja.
Gggggrrrr.... Ceritanya gini, dulu ada seorang perempuan yang nyantri. hmm... Kira-kira berapa lama ya, dia nyantrinya? *Lupa deh...
Nah, di ceritanya di pondok kan ia tidak boleh pakai celana. Walaupun itu celana bahan atau apapun lah itu namanya. Jadi mereka setiap hari dia memakai rok. Nah, tiba saatnya olah raga (di sekolahnya). Yang namanya olah raga itu kan harus pake celana ya? Masa iya sih kita ikut lomba lari pake rok ya kan? Nah, si cewe ini pake celana dongs. Terus ketahuan deh sama orang atau temennya (cowo) yang kebetulan juga satu pesantren dengannya. Alhasil, berubahlah sikapnya karena melihat si cewe tersebut pake celana. 

Hmm... Kenapa ya? mereka hanya melihat dari luar saja. Padahal cewe itu bener-bener sholehah. Hanya saja ia tidak pernah menunjukkan keshalehahannya pada orang lain. Sehingga ia selalu menyembunyikan perbuatan baiknya. 

Jengjrenggg....

Aku mau tanya deh, kalian kalau melihat seorang wanita akhwat atau tidaknya itu darimana sih? Pakaian? tingkah laku? atau apa?

Kebanyakan orang menganggap seorang akhwat atau ikhwan itu hanya dari yang terlihatanya saja ya? Jarang sekali melihat orang dari dalamnya. Makanya dalam fenomena diatas, seringkali si cowo langsung ilfill ketika melihat cewe yang tadinya selalu memakai rok tiba-tiba pakai celana.  Gggggrrrrrr......
Diluar kejadian itu juga. Ketika seorang cewe yang biasanya memakai rok kemudian tiba-tiba memakai celana maka terkadang si cowo tersebut tidak ingin mendekatinya kembali. 
Halaaaahhhhh.....
Aku heran dengan mereka, apakah mereka hanya melihat dari penampilannya saja? Lantas mereka langsung menyimpulkan bahwa si cewe yang tidak memakai tok itu tidak islami.
*gubrag 
Please deh....
Open your soul... ahahah

Awalnya aku juga seperti itu, namun aku selalu berpikir positif. Karena belum tentu orang yang berpakaian tertutup pun bisa berarti orang yang sangat shaleh or shalehah. 
Ukuran keshalehan itu yang menilai hanyalah Alloh. Yang mengetahui bahwa orang itu shaleh atau nggaknya itu hanyalah Alloh. Pernah ada salah satu dosen aku yang bilang bahwa "belum tentu orang yang kamu anggap sebagai orang yang paling shaleh itu adalah ....." kemudian belum tentu setan itu adalah setan, siapa tahu setan itu adalah diri kita sendiri.

Ya kan?
Aku pribadi sih mikinya ia...
Karena belum tentu orang atau cewe yang tidak memakai rok itu tidak SHALEHAH!

So, jangan lihat orang dari luarnya. Tapi lihatlah dari hatinya. :)