RSS

youtube: Naiko Chanel

click to generate your own textclick to generate your own textclick to generate your own textclick to generate your own textclick to generate your own textclick to generate your own textclick to generate your own textclick to generate your own textclick to generate your own textclick to generate your own textclick to generate your own textclick to generate your own textclick to generate your own textclick to generate your own textclick to generate your own text


Hmm... Sesungguhnya Alloh tidak akan mengubah suatu kaum sehingga mereka mengubah dirinya sendiri..... 

Narsisme...

Narsis bentar ah!
Ups... hahaha
Setelah berjumpa dengan Mas Gol A. Gong ternyata semangat nulisnya semakin meningkat. Tapi ya, harus pinter bagi-bagi waktu sama kuliah.he
Nggak mungkin kan aku harus jadi mahasiswa abadi gara-gara aku terobsesi dengan nulis. Widiiiihhh nggak lucu deh kalo misalnya ada berita "Sang Penulis Itu adalah Mahasiswi Abadi" Oalaaaahhhh amit-amit deh, jangan sampai Ya Alloh.
Hmm... Untuk membagi waktu mungkin memang sulit. Tapi sulit itu sesungguhnya jika kita berpikir sulit. ahahah Caileeeeeee 
Ya itu sih menurut aku. Menurut kalian gimana?
Disini aku menerima sebuah energi besar yang diberikan oleh Mas Gol. wooowww Makasih ya mas... Hatur nuhun pisan...
Insya Alloh ilmunya langsung diterapkan! :)


Wew, narsis season 2 nihhh...
Ini kang Geri alias Kun Geia..
Ilmu yang keduapun diserap dari beliau. wihihihi
Nah, kata Kang Kun, nulis itu tidak memerlukan waktu sampai setahun. Satu atau dua hari saja bisa selesai. Namun, kembali pada diri kita sendiri. Apakah kita memang benar-benar atau tidak?
Semua permasalahan yang ada dalam diri kita ketika menulis itu dapat dirangkum menjadi sebuah kata. Yaitu MALAS!!!
Walahhhh mendengarnya, jempolku langsung ngacir deh.
Karena memang salah satu permasalahan yang ada pada diriku itu mungkin salah satunya MALAS hingga menyebabkan banyak bermunculnya berbagai alasan.
Kalau kaya gitu, nggak bakal rampung-rampung kali ya tulisan aku.
Idiiiihhh jangan sampai deh
Okelah kang. Sekarang tekad untuk merampungkan tulisanku dalam waktu satu tahun akan kuubah deh. Menjadi satu bulan saja. hehehe
Karena masih menyesuaikan jadwal. 
Semangaaaaaaaaaaaaaatttttttttttt.................



Biarkan Gambar yang Bercerita

Garut Membaca @ Syifaush-shudur


























Dissafection of Me




Aku tahu engkau pusing. Tapi setidaknya sebagai leader, bersikap bijaklah. Jangan gampang terbawa emosi. Karena dengan emosi, semuanya tidak akan menyelesaikan masalah. Yang ada, hanya kobaran api yang kan memunculkan pertikaian.
Bersikap lebih bijaklah teman!

Seandainya engkau terus bersikap seperti itu, niscaya kalian tidak akan pernah bersatu. Kalian hanya akan membawa ego kalian masing-masing.

Memang benar, pada dasarnya manusia itu egois. Tapi kalau kita hidup dalam sebuah organisasi, maka hilangkanlah ego kalian! Kemudian tanamkanlah rasa tanggung jawab kalian terhadap tugas kalian masing-masing! Jangan hanya mementingkan ego sendiri. Ingat ini acara kita semua, bukan acara satu orang saja.

Aku tahu potensi kalian itu sangat bagus, maka dari itu aku berani mengorbankan semuanya demi kalian. Demi kota kelahiranku juga. Aku tidak ingin hanya aku yang maju untuk meraih kesuksesan, tapi aku juga ingin membawa kalian untuk menjemput sebuah kesuksesan tersebut. itulah sebabnya aku berani untuk mengorbankan diriku sendiri.

Maaf, jika aku lancang telah ikut campur terhadap masalah kalian. Tapi itu semua aku lakukan hanya karena aku sayang kalian, aku ingin kalian bangkit dan aku hanya ingin mewangikan nama kota kelahiranku. Maaf, jika ternyata itu semua salah. Teman, aku tidak menginginkan sesuatu yang lebih dari kalian. Aku hanya ingin kalian kembali bangkit seperti dahulu kala. Aku hanya ingin kalian bersama berjuang untuk menjemput kesuksesan kita semua.

Dan aku hanya mampu menuliskan semuanya disini, aku tidak berani langsung bicara pada kalian hari ini karena kalian masih terbelenggu oleh emosi. Sedang aku tak mampu membendung semua rasa sayangku pada kalian. Aku tak ingin hidupku digrogoti virus yang merusak jiwa hanya karena aku membendung apa yang aku rasakan hari ini.

sebenarnya aku juga kecewa, karena sikap kalian yang seperti tidak pernah sekolah. Tata sopan santun kalian di rumah seorang kiyai mana? Apa perlu aku ajari dulu? Apa perlu aku kasih tahu dulu? Kalian kan lebih dewasa dari aku, seharusnya kalian sadar diri dong teman-teman...

Sekarang aku faham, kenapa selalu terjadi permasalah intern dalam komunitas kalian. Pertama, kalian masih mementingkan ego kalian masing-masing, hingga kalian tak bisa bersatu (kurang bekerja sama satu sama lain). Kedua, kalian masih kurang bertanggung jawab terhadap tugas-tugas yang diberikan pada kalian. Ketiga, tidak ada rasa saling memiliki diantara kalian. Hingga akhirnya kalian acuh tak acuh terhadap teman kalian sendiri. Tak peduli mereka sedang kesusahan dalam tugas mereka atau apapun. Keempat, sikap bijaksana yang belum tertanam pada diri kalian. Kelima, komunikasi yang buruk.  Keenam, manajemen waktu yang buruk. 

Keenam hal itulah yang menurut analisisku  membuat komunitas kalian tidak berjalan dengan baik. Namun, itu hanyalah garis besar yang aku tulis. Selebihnya silahkan kalian pikirkan sendiri.

Teman, tahukah kau? Betapa indahnya berorganisasi jika kalian sudah memiliki rasa saling memiliki, sikap bijak, tanggung jawab yang baik, manajemen waktu yang baik serta kemunikasi yang baik antar anggota.
Aku disini, berbicara seperti ini. bukan berarti aku menasihati kalian. Aku hanya ingin membagikan pengalamanku selama beberapa tahun berorganisasi yang penuh berkah serta nikmat yang begitu melimpah.

Setiap berorganisasi, aku selalu bertanggung jawab terhadap semua perbuatanku. Baik itu benar maupun salah, aku selalu mempertanggung jawabkannya. Kemudian, aku selalu melakukan semua aktivitas yang dicanangkan dalam organisasi ini dengan keikhlasan. Aku niatkan dalam diriku sendiri untuk mencari ridho Alloh serta menambah softskill kita dalam berbicara, berkreativitas, bertanggung jawab dan lain sebagainya. Selain itu, aku selalu menganggap semua orang yang berada dalam organisasiku sebagai keluargaku sendiri, hingga akhirnya kami mempunyai rasa saling memiliki hingga saling membantu dalam setiap hal apapun. Tugas yang begitu beratpun, serasa ringan karena kami tanggung bersama dengan saling membantu satu sama lain.

Selain itu, aku juga selalu menjaga komunikasi dengan anggota-anggota yang lainnya. Hingga setelah organisasi ini berakhirpun, kami selalu menganggap bahwa kami masih dalam satu atap rumah.
Dengan begitu, aku merasa hidupku lebih baik. hidupku begitu nyaman. Hidupku begitu tentram kala aku berada di antara mereka. dan rasa nikmatpun selalu kami rasakan bersama.

Maaf, atas semua hal yang telah kulakukan pada kalian. Maaaaafffff.... maaaafff banget. Aku sayang kalian!aku tidak bermaksud untuk menasihati, hanya sedikit menumpahkan kekesalan yang takut kan menjadi penyakit bagiku. Dan aku takut, waktu kan memisahkan kita dengan begitu cepat. Aku harap kalian bisa membaca semua ini, karena aku tak mampu untuk membicarakannya pada kalian tadi. Maaf ya,,, sekali lagi maaf... L
AKU SAYANG KALIAN !

8 Poin Hikmah Hari ini


Sungguh, hari ini adalah hari yang paling terbego sedunia... 
Biasanya aku mengerjakan tugas dengan baik, namun entah kenapa malam itu aku malah tertekan dengan tugas yang diberikan tersebut. Entah tekanan apa yang sebenarnya membuatku untuk berprilaku layaknya seorang anak SD yang tidak mengerti apa-apa tentang tatacara penulisan serta fokus dari tulisan tersebut. 


Hati kecilku berkata bahwa sebenarnya tugas yang baru saja aku selesaikan itu merupakan sebuah tugas yang mungkin terjelek dan bahkan aku sendiri sampai tidak tahu apa yang sebenarnya ku tulis dalam tugas tersebut. Firasatku sudah menandakan yang tidak baik, namun aku bersikap keras dan berusaha untuk tetap mengirimnya tanpa mengoreksi kembali tulisanku tersebut. 

Alhasil, temanku marah besar! 

Well, itu memang pure kesalahanku. 

"Terima kasih ya, Rav kamu telah memarahiku" Sumpah Rav, aku kaget banget pas kamu marah. Serasa ada sebuah pukulah keras yang tiba-tiba menghantam jiwa. Hingga membuatku bisu akan kata-kata. Badanku tiba-tiba terasa panas,  sesak didada dan serasa tak ada orang lain selain kita. Namun beruntunglah karena aku  mampu membendung mata ini. Akhirnya, fokus kuliahku pun mulai pudar sampai waktunya selesai. Biasanya, aku selalu bekerja maksimal kok, dalam pekerjaan apapun. Tapi entah kenapa malam itu aku serasa ditekan dari berbagai sudut. Jadi gitu deh hasilnya. Padahal aku ngerti apa yang diomongin buku itu, hanya saja  semua kosa kata yang aku kuasai tiba-tiba menghilang. Dan akupun bingung harus menuliskan apa. 

Huaaaaaaaaahhhhhhhh :(
Aku janji deh, lain aku tidak akan berbuat seperti itu lagi. Baik dalam pekerjaan kelompok maupun pekerjaan pribadi. Aku nggak mau ada orang yang membentak-bentak aku. Sejak kecil  aku  tidak suka dibentak orang lain. :'(

Maafkan aku teman-temaaaaaannnnnn!
:'(

Baiklah, kali ini aku ambil sisi positifnya saja.
Pertama, jangan mengerjakan tugas dalam keadaan tertekan. Karena hal itu malah menjadikan diri kita terlibat dalam masalah yang begitu besar. Seharusnya, biarkan tekanan itu pudar dulu kemudian barulah mengerjakan tugas.
Kedua, tidak boleh menganggap enteng sebuah tugas.
Ketiga, fokus dalam sebuah acara boleh. Tapi jangan sampai melupakan hal yang lebih penting dari pada itu.
Keempat, memanage waktu yang lebih baik lagi.
Kelima, belajar lebih bijak lagi.
Keenam, perbanyak positive thinking.
Ketujuh, lawan malas!
Kedelapan, bangun koordinasi yang lebih baik lagi!

Bayangnya Telah Kembali



Astagfirulloh, entah apa yang kulakukan kemarin. Tapi rasanya masih melekat dalam hati. Seakan ada rasa yang berkecambuk dalam jiwa, hingga akhirnya memaksaku untuk menuliskan semuanya disini. 
Kemarin adalah kali pertamanya aku menghadiri acara reuni di Pondok Pesantrenku yang dulu. Dari awal, aku memang sudah merasakan bahwa akan ada sesuatu hal yang terjadi padaku. Entah itu apa, yang pasti hal itu membuat hatiku tak karuan. 
Tepat, pukul 09.00 WIB aku tiba di Pndok dengan sejumlah barang bawaan yang harus kubawa. Karena aku harus kembali berangkat ke tempat yang selama ini aku singgahi. Sebelum masuk ke Pondok, terlebih dahulu kutitipkan sejumlah barang itu di rumah guruku tercinta. (Aku memang sudah menganggapnya sebagai kakak sendiri sekaligus guru yang selalu membimbingku).
Setelah itu, barulah aku masuk ke Pondok. 

Orang yang pertama kali kutemui adalah seseorang yang pernah aku benci. Namun, seperti ada magnet penyatu kembali. Tanpa sadar, aku langsung bersalaman dengannya kemudian berbagi cerita kembali. Ya, ia memang sahabat sekaligus kakakku waktu itu, namun karena ada sesuatu hal yang membuat persahabatan kami rusak, akhirnya kami pun menjauh. Hmm... Tuhan, rasanya engkau membuatk hidupku semakin berkah Ya Alloh, karena Engkau berhasil menyatukan hati kami kembali dengan tanpa rasa benci sekalipun. 

Kemudian, akupun bertemu dengan seseorang yang mungkin aku kagumi. Dan pertemuan itu tanpa disengaja. Setelah selesai mendengarkan ceramah, aku bermaksud untuk pergi keluar karena charger laptop ku ketinggalan. Saat diperjalanan, aku melihat ada 2 orang yang nampaknya satu orangnya aku tak kenal. Saat itu aku berusaha untuk mengingatnya, namun tak teringat. Hingga kemudian adiknya memberitahukanku bahwa dia adalah kakaknya.
Oh Tuhan, seketika hatiku menjadi gemetar, tubuhku tak karuan, pikiranku pun mulai bergoyang. Aku bingung harus mengambil jalan yang mana, karena cuma ada satu-satunya jalan untuk mencapai tujuanku. 
Akhirnya, dengan terpaksa akupun mengambil jalan dimana mereka berada. Saat itu, ia menyapa adiknya. Kemudian aku tertunduk diam, tidak berani mengatakan hal apapun. Bahkan untuk memandangnya saja aku tak berani. 
Kejadian itu mungkin hanya beberapa detik saja, tapi rasanya hal itu kembali membuatku tergoncang. Diperjalanan pulang, perasaanku tak karuan. Aku merasa bahwa akulah orang paling bego sedunia. Pasalnya, aku yang sebagai rakyat biasa seharusnya tak perlu bermimpi menjadi putri.
Alahhhhh maaaa.... Ternyata dibalik rasa bahagia (karena bertemu teman-teman seperjuanganku dulu), tersimpan rasa sedih yang berkecambuk dalam jiwa.......
Air, tanggapilah ocehan temanmu ini. Aku sudah terlalu pusing dibuatnya, dan hari ini aku ingin bicara pada Tuhan dan dirimu......