RSS

youtube: Naiko Chanel

click to generate your own textclick to generate your own textclick to generate your own textclick to generate your own textclick to generate your own textclick to generate your own textclick to generate your own textclick to generate your own textclick to generate your own textclick to generate your own textclick to generate your own textclick to generate your own textclick to generate your own textclick to generate your own textclick to generate your own text

Mizan ; Tekadku Menguat dan Semakin Menguat!

Hoaaaammm... Selamat pagi blogers. hihih
Haduh, lumayan lama juga ya aku tidak menyapa blog ini. Hmm sibuk sih (alibi).hihihi...
Well, sembari duduk menatap langit yang agaknya kurang bersahabat. Aku tiba-tiba teringat masa remaja, dimana pertama kali aku memantapkan hati untuk menjadi seorang penulis karena aku sangat suka sekali dengan dunia kepenulisan. Tapi sayangnya, dulu aku tidak suka baca buku-Buku apapun itu- . Aku tidak tahu menahu tentang dunia kepenulisan. Aku tidak tahu tentang seorang penulis. Pokoknya aku buta dengan kepenulisan. Until, I know you, Mizan!

Ceritanya, dulu aku masih duduk di bangku SMP kelas satu akhir. Dan saat itu, aku dijebloskan oleh orang tuaku ke penjara cinta (caileeee... mana ada ya penjara cinta?). Disana, aku bertemu dengan ibu pondok yang super duper idealis. Dia sangatlah kompeten dalam berbagai bidang, terutama dunia kependidikan. Dia selalu berpikir bahwa yang penting itu bukan hanya  akhirat akan tetapi duniawi pun harus kita kejar, supaya seimbang. Beliau bernama Yuyus Susilawatie. Ya, dia merupakan wanita kedua yang menginspirasiku setelah ibu.

Hmm,, one day, beliau mengadakan acara bazar buku (aku lupa tema acaranya apa? Udah dulu banget sih. hihihi). Tapi yang paling kuingat adalah pematerinya. Yaitu  Kang Irfan Amalee. Ya!  siapa lah ya yang nggak kenal sama beliau waktu itu. Karena bukunya sudah tersebar dimana-mana kan? Yups, beliau penulis buku anak di Mizan (itulah yang pertama kali aku kenal). 
Sayangnya, dulu aku ditugaskan untuk menjaga buku-buku beliau dan semua buku yang dari Mizan tersebut yang dibazarkan. Sehingga aku tak begitu memperhatikan materi yang ia bawakan. Namun, meskipun begitu aku tak menyesal. Karena aku telah dibuatnya iri ketika melihat bukunya berserakan di rak-rak bazar itu. Dan saat itu juga, aku mulai bertekad "Bismillah, kang! Kelak, bukuku akan berada disamping bukumu!" Kataku dalam hati. 

Sejak hari itu, aku selalu belajar menulis dan menulis. Wuhuhuhu... Dan lagi-lagi menjengkelkan. Selalu saja ada batu besar yang menghalangiku untuk mencapai mimpiku sebagai penulis tersebut. ahaha.. tapi tak apalah. Karena aku yakin, dibalik itu pasti ada hal yang sangat indah. :)

Waktu terus berlalu, tahun 2008 akupun masuk ke SMAN 6 Garut. Dan betapa sayangnya Alloh padaku! Lagi-lagi aku dipertemukan dengan penulis Mizan lainnya. Akan tetapi, disinilah aku mulai merasa bingung. Karena ternyata banyak penerbit yang ada label Mizan nya... ahahaha... Mulai galau. Tapi tak apalah, yang penting sekarang kau bisa kembali bertemu dengan penulis lain. Dan demi pertemuan itu, aku sampai izin dari sekolah untuk mengikuti training.
Ya nggak papa lah ya? kan quantum writer. hehe

Hmm.. aku masih ingat. waktu itu sekitar hari Kamis, 12 November 2009 di Masjid Agung Garut. Pembicaranya adalah Kang Dadan Ramadhan (Editor dan Penulis Penerbit Mizan). Ya ! Itulah yang tertulis di sertifikatku.

And, The way I very happy is getting book from him. Yeah, waktu itu ada doorprize, dan aku menjadi salah satu pemenangnya.

"Makasih ya Kang Dadan. Bukunya masih ada lho sampai sekarang. hihihi"

Saat itu, aku mulai menjalin koneksi dengan Kang Dadan. Ya, supaya aku bisa menjadi penulis sukses seperti dia juga ( Kebetulan aku paling senang networking. Apalagi kalau orang itu sangat ramah :) ). Dan tepat seperti sebelumnya, akupun selalu bertekad dalam hati "Kang! Suatu saat aku juga akan menjadi sepertimu!" kataku.
Tapi, sekarang aku sudah jarang menghubunginya. Dan mungkin dia sudah lupa padaku. hihih.. Tapi kalem kang, aku selalu ingat padamu!!! Karena aku ingin menjadi sepertimu!hihihi

Well, lanjut ke kelas 2 SMA, kebetulan aku menjadi  salah satu panitia yang dipercaya untuk menghubungi para pemateri dalam acara Indonesian Islamic Youth Entrepreneur Training (IIYET), yang dipimpin oleh kang Ahmad Zahir. Dan lagi-lagiiiiii ... Aku dipertemukan kembali dengan Kang Irfan Amalee.... Yeeeeeee... sorak dalam hati. Wah, dari sana makin mantap untuk menjadi seorang penulis. Sembari sekolah, aku selalu belajar untuk menulis. Setiap ada pelatihan menulis pasti saja aku ada disana. Bahkan aku selalu siap mengorbankan satu hari sekolahku demi pelatihan menulis tersebut. hihihi Gila deh!

And today, tekad ini diperkuat dengan  bergabung ke Forum Lingkar Pena Jatinangor. (Karena sekarang aku kuliah di UNPAD).  Berusaha menggapai impian. Meski terkadang banyak sekali teman yang selalu berkata "Ngapain kalo gitu kamu masuk HI? kalo nantinya kamu ingin jadi penulis".
Tapi, dengan tekad yang kuat, aku selalu menjawab "Aku bukan hanya ingin menjadi penulis yang dikenal di ranah nasional. Tapi aku ingin menjadi penulis internasional yang mampu membawa harum nama bangsa. Membuat bangsa terkenal diranah internasional dengan wawasan internasional" 
Dan sampai ini, detik ini, aku selalu beritikad dalam hati untuk menjadi seorang penulis. Apapun pandangan orang. Aku tetap akan menjadi seorang penulis. 

Tulisanku yang telah terbit itu baru dua. Karena terlalu banyak alasan untuk menulis waktu itu. Tapi kalau tulisan gagal sih banyak. Biasanya dimasukan ke blog. hehehe
Oke, tulisanku yang pertama berhasil terbit itu judulnya "Tak ingin kulepas" diterbitkan dalam antologi cerpen berjudul "Ironi Strip II" dan "Buruh tergantung karipuh" dalam antologi cerpen yang berjudul "Sang Juara". Dan sekarang lagi garap novel.. Mohon do'anyaaaaa,,,,,,

Yeeee.... Pasti bisa! Ya kan? 
Teh Ira Latief (Penulis buku "Normal is Boring") juga anak HI, Kang Ahmad Fuadi (Penulis Negeri Lima Menara, Ranah 3 Warna) juga anak HI. So, bukan anak sastra aja kan yang bisa nulis? Aku juga pasti bisa! Ya, yakin! Sabisa bisa, kudu bisa, pasti bisa! :D

Kali ini, tekadku menguat dan semakin menguat karena Engkau, dan kalian yang hadir dalam hidupku....

Thanks to....
Umi pondokku tercinta, Hj. Yuyus Susilawatie => Inspirator wanita ke-2 dalam masa hidupku
Kang Irfan Amalee => Inspirator menulis pertamaku
Kang Dadan Ramadhan => Inspirator masa remajaku
Kang Abik => Idolaku
Kang Ahmad Fuadi => Kakak seperjuanganku di HI
Teh Ira Lathief => Penguat mimpiku

Dan nggak lupa jugaaaa.... Terima kasih banget buat Mizan .... Penginspirasi pertamaku di dunia kepenulisaaaaannnn.... Happy birthday to you! Tak terasa ya, ternyata sudah 30 tahun bersama kami :) Semoga menjadi lebih baik dan selalu menginspirasi para pembacanya!
Thank you, Arigatou, danke shon, syukron dan pokoknya terima kasih banyak deeeeehhhh.... Insya alloh suatu saat aku akan menjadi salah satu bagian darimu, Mizan!!!

Confused

Jalalila lila, jalalilalilalaaaaa....
Pagi-pagi udah nyanyi girls... Ya, maklum. Biasa ditinggalin temen sekamar. ahahaha...
Hari ini kan hari jum'at, seperti biasa temenku pulang menuju peradabannya. Sedang aku disini sendiri. Hmmm... Ada sih temen di kamar sebelah, tapi mungkin ia akan pulang juga. soalnya dia libur sampai hari selasa guys.. Wuihh enak banget. Coba kalo aku ya? ahahah... udah nggak bakalan ngekos lagi deh itu mah. hehe

Hmm... Bingung. Mau ngapain ya? Bentar lagi sih emang ada kuliah. Tapi ya begitulah... Banyak orang bilang bahwa hari ini adalah hari tergeje sedunia. Pasalnya, dosennya itu jarang datang. Jiaaahhh... Hal itulah yang membuatku malas untuk kuliah. Baik matkul pertama dengan matkul yang kedua itu sama aja. Bahkan pernah dong, aku bela-belain masuk ke kampus padahal lagi di rumah. Dan setelah nyampe ke kampus, NIHIL! Semua dosen tak ada pemirsa... Hayooo gimana nggak kesel coba ya, kalo misalnya gitu terus...

Hah, dasar nih...
Tapi yaudahla ya? Pusing kalau dipikirkan terus mah. Males jadinya kan?

Hoaaaammm... Ah, dari pada duduk bengong, mending lanjutin dulu garapannyeeeeuuuu.... 

Pola Kalimat (Lanjutan 3 Golongan Kata Kerja)

Minna, setelah lama tak berjumpa. Akhirnya aku menyempatkan diri untuk melanjutkan pembahasan ini. Aduuuhh,,, Gomenne! Akhir-akhir kemarin aku terlalu sibuk untuk menulis dan kuliah. Well, kali ini kita lanjutkan pembahasan..

Nah, kemarin kan udah bahas tentang kata kerja glongan ke satu sampai tiga.Sekarang kita coba masukan kata kerja tersebut kedalam sebuah pola kalimat. And, pola kalimat sekarang adalah mengenai kegemaran. Eh, ngomong-ngomong kosa kata tentang kegemaran ini sudah diberikan nggak ya?  Kalau belu belum, ntar aku update deh..

Oke! Hajimemashou.... ^_^

POLA KALIMAT 
~ の が すき です。
Nah lambang ~ tersebut diisi dengan kata kerja bentuk kamus. Tahu kan kata kerja bentuk kamus yang mana??? Itu looo yang うつるぶぬむくぐす。Hayooo siapa yang lupa lagi?

Ehm, sekarang kita beri contoh ya!
① わたし は え を かくのが すき です。
② わたし は うたうのが すき です。

Cung yang tahu artinya??? :)
Nah, kenapa disini memakai kata kerja yang bentuk kamus kemudian ditambah no??? Ada yang tahu? Ya, pada pola kalimat ini bentuk kata kerja yang kita gunakan itu bukanlah yang kata kerja yang sesungguhnya. Akan tetapi kata kerja yang menjadi kata benda. Ngerti nggak maksudnya? 
Seperti contoh yang pertama : Saya suka menggambar. Artinya, menggambar disini bukanlah menggambar dalam arti kata kerja. Akan tetapi sebuah ungkapan saja (kata benda) yang tidak sedang dilakukan. Sehingga haruslah pakai no. 

Contoh percakapan :
山田 : エコ さん、 あなた は バンドン へ あそぶのが すきですか。
エコ : はい、すきです。 
山田 : そうですか。

Gimana? Ada yang ditanyakan?

Kalo nggak, lanjut ke pola kalimat ke 2.
KEGIATAN YANG SEDANG BERLANGSUNG

~は~ています。

Well, karena nggak ada yang nanya, kita lanjut ke pola kalimat ke dua. Yaitu kalimat kegiatan yang sedang berlangsung. Dalam kalimat ini, kita akan menggunakan kata kerja bentuk te. Masih ingat nggak pengubahan kata kerja bentuk kamus ke kata kerja bentuk te? Pengubahannya hampir sama dengan yang bentuk masu, hanya saja ini berubah menjadi bentuk te.

Oke, kita masuk ke contoh: 
① メリ さん は おんがく を きいています。
② アリ さん は ほん を よんでいます。

Hai, gampang kan?
Hehehe
Masih bingung, atau sudah mengerti?
もだい が あったら、しつもんして っくださいね!(Kalau ada masalah, tanyakan saja ya???)

Hai, おわる!
また あした。。。 



Oleh-oleh Seminar "Gebyar Aksara Sunda"

Oalaaaahhhh Guys... Makin bangga aja aku sama suku ku. 
Ya, aku memang tidak terlalu tahu dengan suku ku sendiri. Pasalnya orang tuaku saja tidak pernah menceritakanku tentang sejarah Sunda ini. Dan karena dulu aku begitu pemalas, akhirnya baca pun tak pernah. Walhasil, aku pernah di tegur sama Bapak-bapak yang kerja di Rektorat bagian Kerjasama Luar Negeri. 
"Kamu itu orang Sunda, masa nggak tahu sejarah Sunda"
Deg, betapa malunya aku waktu itu. Hahaha... Maklum lah ya, masih terlalu polos dan malas. 
Dari sana aku berpikir, gimana caranya supaya aku tahu sejarah Sunda. And ternyata kemarin ada acara Gebyar Aksara Sunda. Hmm... Kebetulan nih, kuliah tak ada dosen. Dari pada menghamburkan waktu untuk yang tidak perlu, akupun pergi sendiri ke Jatinangor Town Square untuk mengikuti acara tersebut. 
Disana, aku sendiri. Ya, gimana nggak sendiri. Orang perginya pun sendiri. hahahah.... But, no problem lah. Demi diriku apapun kan kulakukan. 
Dari bawah, nampaknya sudah ada suara yang bergeming. Akupun turun ke lantai 2, namun tak ada. Ah mungkin di lantai dasar yang kosong. Setelah dilihat, ternyata benar. Jojojojo
Tak sabar, akupun bergegas pergi kesana. Dan  langsung mendaftarkan diri...

Buseeet dah! Acaranya keren banget. Coba kalau misalnya masyarakat sundanya banyak yang tertarik, pasti lebih wow.. But, yang hadir adalah mahasiswa, guru dan dosen. Heuheuheu... Tapi tak apalah, dari pada nggak ada yang datang sama sekali. hihihi Runyam dah urusannya. 

Disela-sela istirahat, aku minta CD software Aksara Sunda pada panitia. Awalnya, dia tidak memberikanku CD tersebut. Katanya sih buat dipajang doang. Aneh, bukannya tadi boleh minta ya? pikirku. Ah, masih penasaran. Akhirnya akupun minta pada panitia lainnya. Daaaaaaaannnn.... Diberi dehhhh... ahahaha
Yeeeee... dapet aplikasinyaaaaa... Lumayan, buat belajar sedikit demi sedikit. hihihi... 

For orang Sunda, yang mau software aksara sunda bisa hubungi aku aja yaaaaa... Gratis niiiihhhh.... Demi pelestarian budaya kitaaaaaa.......

Jadi Penghuni Selasar?


"Hen, mau ikut nggak?" Kataku.

"Kemana?" Tanyanya bingung.

"Ke Jatos. Sekarang ada Gebyar Aksara Sunda, mulainya sih jam sebelas. Tapi seminarnya jam satu. gimana?"

"Seminar tentang apa?"

"Tentang aksara sunda atuh, Hen"

"Eh, boleh-boleh"
Matanya berbinar penuh semangat.

Sembari melanjukan pembicaraan, kami berjalan menuju kantin fakultas yang biasanya penuh sekali. Tapi, untunglah hari ini belum ramai. Aku dan temanku berjalan menuju jajaran makanan yang dipajang diatas meja yang panjang sekali. Seperti dikondangan, kamipun mengantri sambil melihat-lihat makanan. Alaaahhh makan apa ya hari ini? Banyak sekali makanannya. Pengen tumis tempe, tapi kayanya pedes deh. Aku kan tidak boleh makan pedes. Ya Alloh. Bingung. Pikirku. Aku terus berjalan mengikuti langkah sebelumnya. Dan tanganku pun meraih satu telor mata sapi dan sayur soup yang masih segar. 

"Hmm... Gini nih, kalau misalnya tidak jaga kesehatan. Akhirnya, makanpun harus pilih-pilih" Kataku.

"Hahaha... Makanya jaga dong" Jawab temanku.

Setelah selesai ngambil makan, kamipun duduk di meja paling depan bersebrangan dengan penjual pempek dan mie baso. Menyantap makanan sesendok demi sesendok dengan penuh nikmat. 

"Eh, Hen. Gimana? Jadi kan?" Tegasku kembali.

"Iya" Katanya

Yeah, suapan yang terakhir. Terima kasih Ya Alloh, atas segala nikmat yang telah Kau berikan.

"Ah, sekarang mau kemana?" Tanya Heni.

"Ke selasar aja deh. Sambil nunggu masuk statistik" Jawabku.

"OKe"

Seperti biasa, dalam jeda masuk kami selalu berteduh di selasa. Ya, mengapa tidak! Hotspot disana sangat kenceng eum. Mereka yang ingin akses internet secara gratis biasanya nongkrong di selasar sampai malam. Bahkan di hari libur pun mereka memilih untuk menjadi penghuni selasar. :D
Aku duduk ditengah kerumunan teman-temanku yang sedang menunggu masuk kuliah. Hampir semua dari mereka membuka laptop dan bergelut dengan dunianya masing-masing. Namun ada juga yang sedang tutorial.

uuhh, betapa ramainya selasar ini. Hingga tiba waktu sholat, mereka tak perlu pergi jauh untuk melaksanakan ibadahnya. Karena diatas telah disediakan mushola. Mereka terkadang mengikuti shalat berjamaah dengan para penghuni selasar lainnya. Sedang mereka yang non-Islam, biasanya duduk dan tetap menghormati orang-orang Islam. Bahkan ada satu orang yang paling kukagumi. Karena dia sangat menghormati agama kami. Tatkala adzan berkumandang, ia selalu saja menghentikan pembicaraan. Bahkan ketika presentasi sekalipun. Aduhai, hebat sekali dia. Jarang aku melihat ada orang yang setaat dia di kampus ini , tapi dia juga menghormati agama lainnya. -_-


Di Kesetengah Pagiku

Hari setengah pagi, nampaknya aku terlalu sulit mengajak mata ini untuk berinteraksi dengan baik. Tanganku meraba dibeberapa wilayah yang tak kutahu wilayah mana itu. Rasa halus dibawah balutan kain tebalpun terasa begitu nyaman. Sejenak, kulihat arah jarum jam yang setengah memaksaku untuk terperanjat dari tempat. Kepalaku berat, pusing tak karuan. Namun, rasa itu kembali memaksaku untuk bermanja-manja padaNya. 

Langkah awal, hidupku terasa melayang. Sedang langkah berikutnya menyusul langkah-langkah yang telah lebih dahulu. Menuruni satu persatu tangga kamar. Hingga tiba diujung dengan pintu terbuka. Aku masuk dan sejenak mengusir rasa kantukku dengan basuhan segarnya sang air. 

"Ah, lumayan segar juga. Semoga Ia memberikan semangatNya hari ini"

Setelah lama bergelut dengan dinginnya air, akupun langsung kembali menuju ruangan sekitar 3x4 yang cukup menenangkan bagiku. Disana tempatku melimpahkan penat kehidupan ini. Penat yang seakan diperlebar oleh harapan-harapan yang diberikan oleh pemerintah pada kami. 
Tapi ah, ya sudahlah. Sudah merasakan kuliah juga aku sudah bersyukur. Semoga Tuhan memberikan sinarNya pada para penjalan sistem ini. Pikitku. 

Subuh ini, seperti biasa aku mengamalkan sebuah amalan yang diberikan oleh ustadzku di Pesantren dulu. Berharap Alloh selalu memberikan yang terbaik bagiku. Dengan sinar yang kurang terang, aku mulai melantunkannya dengan nada pelan. Pasalnya, aku tidak ingin mengganggu tidur temanku, karena dia sedang sakit. 

"Ya Alloh, hamba mohon... Kembalikan hamba ke jalanMu, Ya Alloh. Hamba ingin hidup seperti dulu yang dekat denganMu. Ya Alloh, tak pernah lupa. Hamba juga mohon agar Engkau selalu melindungi keluarga hamba Ya Alloh. Terutama orang tua hamba. Sehatkan mereka semua Ya Alloh. Berikan rizki yang cukup. Dan dekap selalu mereka dalam lindunganMu Ya Alloh. Allohummagfirli waliwalidayya, warhamhuma kamaa robbayani shogiro. Allohumma najihni fil imtihaali wal ihtibaani, bissirri khoulikal qodiimi, bihaqqi kholilika ibraahima 'alaihissalam, waijibtala ibroohima rabbahu bikalimatin faatammahunna, qoola inni ja'iluka linnasi imaama. Rabbana aatinaa fiddunya hasanah, wafil akhiroti hasanah waqinaa 'adzabannar. Walhamdulillahi rabbil 'alamin" 

Kudekap kitab suciku dengan penuh kasih sayang. Kemudian kukecupnya.

Melihat keluar, nampaknya kehidupan masih sepi. Hanya suara mobil yang saling berkejaran yang memecah setengah pagi itu. Cicak serta binatang malam lainnya masih saling bersahutan. Untuk sekedar mengisi waktu, akupun meraih laptop kesayanganku. Kemudian kuletakkan ia diatas guling biru yang selalu menemani tidurku. Kucoba membangunkan l Dan, akupun tenggelam dalam buaian katanya.


Gemertak Rasa yang Bergejolak

"Nggak ada dosen. Absen dibawah!"

zzz... Gemes banget aku kalau sudah begini. Udah cape-cape berangkat ke kampus, ngos-ngosan karena lari dari bawah yang begitu nanjak. Eh, tiba-tiba pas dateng ada notice seperti itu! Shit! Parah banget nih! sumpah parah! Gerutuku sambil mengelus-ngelus dada.

"Hadah, sumpah cape banget aku!" Kataku pada teman. Mereka malah tertawa sembari mengutuk juga. 
"Ehhh,, kalian gimana sih? Ngutuk atau seneng nggak ada dosen?" Kataku kesal.
"Kami itu gemes, pengen nonjok. Udah cape-cape, eh nggak ada dosen"
"Heuh, Iya ya! ngeselin banget iiihhh"

Semester ini sungguh membuat otakku semakin berpikir picik. Pasalnya, keadaan telah memaksaku untuk berbuat seperti itu. Entah mungkin karena aku yang tidak bisa mengendalikan sikon atau apa. But, yang jelas aku begitu takut pada diriku sendiri.
Minggu pertama perkuliahan, aku tidak masuk selama seminggu. Sebenarnya hari senin aku masuk, tapi tiba-tiba sore harinya aku disuruh untuk pulang karena ada kerjaan. Ya, pamanku memasukkan aku sebagai Panitia KPPS di Pilgub Jabar.
Aneh, kenapa aku dimasukin kesana ya? Padahal kan aku masih 19 tahun. pikirku.
Terus sikap temanku yang berubah pun ikut menjadi penekan aku untuk melakukan hal yang keji itu. Mungkin aku adalah orang yang sepicik-piciknya orang. Karena informasi yang biasanya aku sebarkan kepada mereka, sekarang aku genggam sendiri. Pasalnya, aku tidak mau melihat mereka memandangku seperti musuh atau saingan dengan mata yang tajam. Dan terkadang, mereka juga tidak memberitahukan informasi yang mereka buat. So, thats the reason. Kenapa aku berbuat seperti ini sekarang. 
Hari demi hari, aku jalani seperti biasa. But, ditengah perjalanan. Aku terpeleset dengan kelakuanku sendiri. Aku dimarahi oleh salah satu dosen yang biasanya selalu bersikap manis padaku. Nada getar di dada pun tak mampu terhentikan lagi. Namun, seketika aku melumurinya dengan senyuman mesra padanya. Dingin. Tak ada balasan.

"Ok, fine. This is my fault. Tapi, aku tidak akan membiarkan semuanya menjadi gersang" Pikirku penuh kesal.

kupikir, semua takkan berjalan tanpa ada dorongan dari diri sendiri.
Ya, ini mungkin tantangan dari Alloh yang membuatku cukup berfikir untuk menerjang rasa malas. Karena kerap kali dosen tak hadir. Menggertak rasa kesal, karena yang ia ajarkan tak jelas. Ah, masa bodo sekarang! Mau seperti apapun dosennya, sejelek apapun sistemnya, pasti ada hikmah yang luar biasa dibalik sana. 
Ya alloh maafkan aku. Tak sepantasnya aku mengutuk mereka yang rela mengorbankan waktu demi kami. 

Aku meraih buku kecil yang terletak disamping netbook kesayanganku.
Oke, rencana sekarang mesti aku ubah!
Aha! Plan 1 : Perbaiki cara belajar, perbanyak baca, perbanyak nulis (your friend is waiting for you!), ..........

nulis dan terus menulis. Akhirnya, rancangan plan ku semester ini pun beres. Dan kembali bersama tuk menggapai asa.

***
Jatinangor, 19 Maret 2013